Sabtu 15 Nov 2025 18:10 WIB

Gus Yahya: NU Harus Bisa Bertindak Strategis

Ketum PBNU hadiri peluncuran buku Menavigasi Perubahan NU dan Pesantren.

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengapresiasi peluncuran buku Menavigasi Perubahan NU dan Pesantren. Menurut dia, karya ini dapat menjadi ajakan agar Nahdlatul Ulama (NU) bergerak lebih strategis. Caranya dengan posisi dan peran strategis untuk menyelesaikan pelbagai masalah keagamaan dan kebangsaan.

Bergerak strategis itu, menurut sosok yang akrab disapa Gus Yahya ini, berarti bahwa NU harus bisa merumuskan visi yang akan dituju. Kemudian, NU mesti mampu mengelola keadaan serta menggerakkan lingkungan di sekitarnya demi mewujudkan visi.

Baca Juga

“Kalau NU tidak bisa bertindak dan bergerak secara strategis, maka keberadaan NU tidak akan dianggap, wujuduhu ka adamihi, dan itu bukan pilihan kita,” ucap Gus Yahya pada Sabtu (15/11/2025).

Buku setebal 337 halaman itu menghimpun tulisan-tulisan karya 10 pakar dan aktivis NU. Secara keseluruhan, menurut Gus Yahya, semua tulisan itu sebagai syarah atas dua matan tulisan karya dirinya tentang NU dan pesantren.

Tulisan pertama berjudul "Peta Masalah Dunia Pesantren." Adapun yang kedua ialah "Konsolidasi, Sebuah Keharusan bagi NU."

Dalam tulisan matan yang ditulisnya ini, Gus Yahya mengajukan tiga matra konsolidasi sebagai sebuah keharusan bagi NU. Hal itu untuk mewujudkan target bergerak secara strategis. Ketiga matra itu adalah konsolidasi tata kelola, konsolidasi sumber daya, dan konsolidasi agenda.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement