Ustadz Jeje menambahkan, para pejabat pemerintah dan pemangku kepentingan sangat terbantu dengan suasana lebaran Hari Raya Idul Kurban ini untuk terus mendorong masyarakat saling tolong-menolong dan bersatu serta bekerja sama mengatasi berbagai permasalahan bangsa.
"Sudah seharusnya bagi para pemimpin negeri dan pejabat negara membuktikan kesungguhan kerja mereka. Mereka harus menjadi negarawan yang seluruh kebijakan dan keputusannya adalah demi kepentingan umat dan bangsa, bukan untuk kepentingan kelompok tertentu," tuturnya.
Ustadz Jeje juga mengungkapkan, hikmah terbesar dari Hari Idul Adha ini adalah kerelaan untuk mengalahkan egoisme diri sendiri dan mengorbankannya demi meraih keridhaan Allah SWT. Jika anak adalah simbol kecintaan dan kekayaan termahal bagi sebuah keluarga rela dikorbankan oleh Nabi Ibrahim, dan nyawa diserahkan oleh Nabi Ismail, maka itulah simbol pengorbanan tertinggi untuk meraih kejayaan sejati di dunia dan akhirat.
"Demikian juga untuk kejayaan pribadi, keluarga, maupun bangsa dan negara. Dengan Idul Kurban, umat Islam senantiasa diingatkan untuk selalu siap berkorban apapun demi agama, umat dan bangsanya," jelasnya.