REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Ibrahim AS merupakan utusan Allah yang diberikan banyak mukjizat. Di antaranya adalah, Allah menakdirkan dirinya tak mempan dibakar api. "Kami (Allah) berfirman, 'Wahai api! Jadilah kamu dingin, dan penyelamat bagi Ibrahim!'" (QS al-Anbiya: 69).
Dengan zalim, Raja Namrud melemparkan Nabi Ibrahim AS ke dalam kobaran api besar yang menyala-nyala. Sebab, penguasa Mesopotamia itu menilai sang nabi telah menghina dan menghancurkan berhala-berhala yang disembah kaumnya.
Nabi Ibrahim tak takut menghadapi hukuman itu. Hatinya tetap tenang dalam iman kepada Allah SWT.
Dalam suatu hadis yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dari Ibnu 'Abbas, disebutkan bahwa ketika Nabi Ibrahim dilemparkan ke dalam api, beliau membaca:
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
"Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung."
Ketika akhirnya diselamatkan oleh Allah dari api besar itu, sang nabi kembali menyerukan kaumnya agar bertobat.
Alih-alih turut, mereka justru kian mengingkari. Akhirnya, Namrud menyuruh Ibrahim AS agar keluar dari negeri Mesopotamia.
Lokasi eksekusi
Di manakah lokasi Raja Namrud mengeksekusi Nabi Ibrahim? Ada berbagai perkiraan tentang itu.
Salah satu sumber menyebut, lokasi yang dimaksud berada di wilayah Urfa, Turki. Kota itu berjarak sekitar 12 jam perjalanan darat dari Ankara. Letaknya memang di bagian selatan negara itu.
Kini, di situs yang diduga sebagai lokasi eksekusi (yang gagal) Nabi Ibrahim itu, terdapat kolam ikan yang cukup luas. Kolam itu berisi ikan berwarna hitam dove. Hanya ada satu jenis ikan dalam kolam itu dengan berbagai ukuran, mulai dari kecil hingga besar. Masyarakat setempat mempercayai, ikan-ikan yang berada di kawasan pembakaran Nabi Ibrahim itu tidak boleh dimakan.
View this post on Instagram