REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama, Tarmizi Tohor terus menggencarkan literasi zakat dan wakaf kepada masyarakat. Hal itu ia sampaikan saat berbicara pada perhelatan Kampanye Nasional Gerakan Literasi Zakat dan Wakaf yang digelar Kanwil Kemenag Provinsi Bangka Belitung (Babel) secara virtual, Senin (23/5/2022).
Tarmizi mengatakan, masyarakat harus memahami program pemberdayaan zakat dan wakaf yang terus berkembang. Literasi yang memadai, lanjutnya, akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menyalurkan dana zakat dan wakaf. "Dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang meningkat itu, kemudian disalurkan melalui program KUA Percontohan Ekonomi Umat yang kita tambah di 25 titik seluruh Indonesia pada tahun ini," ujar Tarmizi.
Terkait wakaf, Tarmizi meminta agar Kanwil Kemenag Provinsi Babel dapat mengawal program percepatan sertifikasi tanah wakaf yang telah ditandatangani antara Kemenag dan Kementerian ATR/BPN sejak akhir tahun lalu.
"Pemanfaatan tanah wakaf untuk perekonomian masih kecil, hanya 9,19 persen. Sehingga perlu terus digenjot melalui program inkubasi tanah wakaf," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Babel, Tumiran mengatakan, jajaran Kankemenag Kabupaten/Kota harus terus membina para nazir agar dapat mengembangkan aset wakaf yang dikelola.
"Karena aset wakaf itu hanya ada di lingkungan Kemenag, artinya kita mendapatkan amanat yang besar dari masyarakat untuk dimanfaatkan," ujarnya.
Kegiatan Kampanye Nasional Gerakan Literasi Zakat dan Wakaf ini diikuti 560 orang peserta secara hybrid dari ASN Kemenag, Kepala KUA, Penyuluh Agama Islam, Amil, Nazir, dan Mahasiswa se-Provinsi Babel.