Kamis 14 Apr 2022 05:55 WIB

Peneliti Turki Temukan Prasasti Bersejarah dari Era Dinasti Umayyah

Prasasti ini memberikan data penting tentang penaklukan Islam di Anatolia Barat

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Esthi Maharani
 Peta wilayah kekuasaan Dinasti Umayyah.
Foto: mideastweb.org
Peta wilayah kekuasaan Dinasti Umayyah.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Kota kuno Knidos merupakan situs yang menyimpan sejarah sekitar 3.000 tahun di Provinsi Aegean di Provinsi Muğla, Turki. Di Knidos, ditemukan sebuah prasasti pada Selasa (12/4/2022). Prasasti ini memberikan data penting tentang penaklukan Islam di Anatolia Barat dan sejarah wilayah tersebut.

Prasasti yang terbuat dari marmer dan batu kapur milik periode Dinasti Umayyah itu digali pekan lalu. Ada sebanyak 27 prasasti yang telah ditemukan sejauh ini. Penggalian akan berlanjut sepanjang tahun di Knidos.

Bahkan dari penggalian tersebut, telah ditemukan jejak kehidupan astronom dan matematikawan Eudoxus, dokter Euryphon, pelukis Polygnotos dan arsitek Mercusuar Alexandria, Sostratos.

Direktur penggalian Ertekin Doksanalt mengatakan, penelitian di kota kuno itu dilakukan dengan dukungan banyak pihak seperti Direktorat Jenderal Warisan Budaya dan Museum, Universitas Selçuk, Masyarakat Sejarah Turki, Gubernur Muğla dan Badan Pembangunan Aegean Selatan.

"Penggalian akan dilanjutkan di Monumen Korintus, gerbang Propylon monumental, tangga dan teater. Setelah penggalian Monumen Korintus dan 'Gereja D', mulai muncul prasasti baru dengan tulisan Arab dan grafiti milik periode Umayyah," kata Doksanalt.

Dia menuturkan, prasasti itu memberikan data yang sangat penting, terutama dalam hal penaklukan Islam awal. Prasasti juga menggambarkan tentara Islam berangkat dari Palestina dan Lebanon. Tentara dan komandan mereka berpartisipasi dalam penaklukan ini," ujarnya.

Doksanalt juga menekankan, ketika Bani Umayyah datang ke Knidos, mereka menyadari kota itu telah meninggalkan hari-hari kejayaannya dan secara bertahap mengosongkan, Doksanalt mengatakan bahwa orang-orang Arab menetap di sekitar gedung, yang dianggap sebagai gereja terbesar di kota itu.

Menurut data arkeologi, Bani Umayyah tinggal di Knidos selama sekitar 30 tahun. Knidos adalah pintu gerbang dan pintu masuk ke Laut Aegea. Dengan menjaga segitiga Kos-Rhodes-Knidos, akan mencegah angkatan laut Bizantium dan melindungi kapal-kapal pendukung dari Aegean selama kampanye penaklukan ke Istanbul.

"Ini memastikan bahwa angkatan laut  Bizantium akan menemui kendala saat masuk ke sini. Knidos tampaknya penuh dengan kejutan dan penemuan baru yang belum terungkap di hari-hari berikutnya," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement