Jumat 18 Feb 2022 01:23 WIB

Kisah Perwira Intelijen Soviet Jadi Muslim dan Afghanistan

Kisah seorang perwira intelijen Soviet menjadi Muslim dan Afghanistan.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Tentara Uni Soviet di Kabul pada 7 Januari 1980.
Foto:

Hakimov takut jika dia kembali ke Rusia, dia mungkin akan menghadapi pembalasan juga. “Saya tidak ditahan di sini. Mereka (Rusia) mengatakan mengapa Anda menyerah. Kami mengatakan bahwa kami tidak menyerah. Kami terluka dan tetap tinggal. Kami jatuh ke tangan mujahidin,” kata Hakimov.

“Butuh waktu lama untuk menyadari bahwa kami adalah tahanan dan tidak menyerah,” lanjutnya.

Delegasi yang berbeda dari PBB ke Uzbekistan dan Rusia mengunjunginya berkali-kali untuk membantunya meninggalkan Afghanistan, tetapi dia menolak untuk melakukannya. Hakimov tidak yakin apakah pemerintah Rusia dapat memahami keadaan yang menyebabkan penangkapannya. Dalam beberapa kesempatan, Hakimov bahkan melatih para mujahidin untuk berperang melawan Soviet. 

Pada 1989, dua tahun setelah penawanan Hakimov, Soviet meninggalkan Afghanistan. Namun setelah itu, perebutan kekuasaan internal mencengkeram Afghanistan sampai Taliban muncul sebagai pemenang pada 1995. Namun, kekuasaan Taliban juga terputus pada 2001 setelah serangan 11 September di AS dengan invasi Amerika.

 “Sejak penarikan Soviet, Hakimov telah menarik diri dari konflik bersenjata tidak berjuang untuk kelompok Afghanistan mana pun. Kesehatannya juga tidak memungkinkan dia untuk terlibat dalam pertempuran apa pun,” kata Guler.

Hakimov telah bekerja untuk museum perang Herat. Di tempat itu persenjataan bekas Soviet seperti tank dan senjata lainnya dipamerkan di samping foto-foto tentara Soviet yang hilang.  Selama wawancara Anadolu Agency dengannya di museum, anggota Taliban yang berkuasa di Afghanistan berbaris untuk mengambil foto dengan Hakimov.

“Saya dari Afghanistan. Jika Soviet (Rusia) menyerang dan menduduki Afghanistan lagi, saya akan menyerang mereka dengan tank buatan Rusia dari Uni Soviet ini,” katanya sambil menunjuk salah satu tank era Soviet di museum.

"Saya akan menyerang mereka dengan senjata mereka sendiri," lanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement