Jumat 18 Feb 2022 01:23 WIB

Kisah Perwira Intelijen Soviet Jadi Muslim dan Afghanistan

Kisah seorang perwira intelijen Soviet menjadi Muslim dan Afghanistan.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Tentara Uni Soviet di Kabul pada 7 Januari 1980.
Foto:

Saat ini Mantan tentara Soviet itu berpakaian seperti orang Afghanistan dan fasih berbahasa Pashto dan Persia, dua bahasa dominan di Afghanistan. Hakimov juga berteman baik dengan mantan musuhnya, Katali.

"Dia adalah musuh kami saat itu. Kami juga musuhnya. Jika kami menangkapnya, kami akan mengeksekusinya. Jika kami jatuh ke tangannya, mungkin dia akan mengeksekusi kami," kata Hakimov.

"Kami menjadi teman setelah saya masuk Islam. Saya menjadi karyawan dan putranya. Dia menikahkan saya. Dia memberi (saya) sebuah rumah," lanjutnya.

Ketika dia berusia 25 tahun, Hakimov menikahi seorang wanita Afghanistan, yang meninggal saat melahirkan seorang gadis bernama Menice.  Istri keduanya juga meninggal karena kanker perut tahun lalu.

"Setelah istri saya meninggal, saya tidak bisa berbuat apa-apa lagi."  Dia mengunjungi makam istrinya setiap hari untuk mendoakannya.

Hakimov menderita kehilangan ingatan dan penyakit lain akibat cedera masa lalunya. Dia juga telah kehilangan paspor Soviet dan barang-barang miliknya, termasuk foto-foto anggota keluarganya.

Baca juga : Australia akan Cantumkan Hamas Sebagai Organisasi Teroris

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement