Jumat 18 Feb 2022 01:23 WIB

Kisah Perwira Intelijen Soviet Jadi Muslim dan Afghanistan

Kisah seorang perwira intelijen Soviet menjadi Muslim dan Afghanistan.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Tentara Uni Soviet di Kabul pada 7 Januari 1980.
Foto:

Di antaranya Hakimov punya cerita unik. "Mereka menyuruh saya untuk menjadi seorang Muslim. Mereka juga mendorong saya untuk mengatakan 'La ilaha illallah Muhammad Rasulullah,'" kata Hakimov, yang juga menggunakan nama angkatnya, Sheikh Abdullah.

Adapun “La ilaha illallah Muhammad Rasulullah”, yang berarti “tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah dan Muhammad adalah nabi-Nya”, dianggap sebagai pernyataan kepercayaan dalam Islam. Dengan mengucapkan kata-kata ini, seorang non-Muslim dapat masuk Islam dan menjadi seorang Muslim.

 “Saya pikir Muhammad akan datang dan menentukan apa yang harus dilakukan dengan saya, dan bahwa dia adalah hakim atau pemimpin (Mujahidin) ini,” kata Hakimov, mengingat perasaannya saat itu.  

Sementara Hakimov tidak menjadi seorang Muslim sampai ia bermimpi di mana seorang pria berjanggut putih juga menasihatinya untuk masuk Islam.  Setelah itu, ia memutuskan untuk mengadopsi agama Islam dan budaya Afghanistan.

"Saya telah berada di Afghanistan selama hampir 40 tahun. Saya orang Afghanistan sekarang. Saya memiliki kewarganegaraan Afghanistan. Saya sekarang seorang Muslim. Saya bukan orang Rusia. Saya bukan milik orang Rusia," kata Hakimov. 

Baca juga : Khutbah Jumat: Pribadi yang Menggembirakan

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement