"Kami berpikir akan bangun masjid Indonesia yang dikelola masyarakat Indonesia di Osaka," kata Ustaz Herizal di Jepang saat dihubungi Republika, Selasa (18/1/2022).
Pada 2019, umat Islam Indonesia di Kota Osaka menyewa ruangan untuk melaksanakan sholat Idul Fitri. Waktu itu, terkumpullah sekitar 2.500 Muslim, kemudian diumumkan Muslim Indonesia akan membangun masjid sekaligus Islamic center. Ustaz Herizal menceritakan, di awal rencana pembangunan masjid, terkumpul dana sekitar Rp 180 juta.
Setelah melewati proses panjang dengan berbagai ujian dan tantangan, pada 12 Januari 2022 gedung yang dibeli untuk masjid seharga Rp 28 miliar berhasil dilunasi. Ia menambahkan, awalnya akan memberi nama masjid tersebut dengan nama Masjid Indonesia. Namun, masjid yang berada di pusat Kota Osaka adalah tempat bagi Muslim dari berbagai negara. Maka, dibuatlah nama masjid yang identik dengan Indonesia.
"Karena semua pengurus masjidnya orang Indonesia, ini masjid pertama yang dikelola masyarakat Indonesia di Jepang, diberilah nama Masjid Istiqlal Osaka, nama Istiqlal di dunia hanya ada di Indonesia, semua orang Indonesia yang melihat nama Istiqlal pasti tahu itu dari Indonesia," ujar Ustaz Herizal.
Ketika Masjid Istiqlal Osaka diuji coba untuk shalat Subuh di hari kerja, ada sekitar 30 jamaah yang melaksanakan shalat Subuh. Kemudian diuji coba lagi pada Ahad, ada sekitar 100 jamaah yang melaksanakan shalat berjamaah. Saat shalat Jumat, jumlah jamaahnya bisa mencapai 400 orang.