Ahad 08 Aug 2021 07:47 WIB

Muhammadiyah, Buku, dan Literasi di Hindia Belanda

Buku membantu mengubah cara kaum Muslim Hindia Belanda belajar mengenai agamanya.

Muhammadiyah, Buku, dan Literasi di Hindia Belanda. Bibliotheek Moehammadijah Taman Poestaka atau Perpustakaan Taman Pustaka Muhammadiyah di masa Hindia Belanda..
Foto:

Strategi di atas memperlihatkan bahwa Suara Muhammadiyah membantu terbentuknya suatu ruang publik serta pasar buku berskala nasional dengan diseminasi buku-buku tentang Islam ke berbagai sudut kepulauan Nusantara. Teknologi transportasi modern dipakai Suara Muhammadiyah untuk memastikan agar jangkauan buku-buku produksi Taman Pustaka yang dijualnya bisa dikirim ke tempat-tempat yang jauh di luar Yogyakarta.

Buku-buku yang dijual ASM dikirim melalui paket pos, dan untuk itu para pemesan mesti membayar harga buku plus ongkos kirimnya. Di samping itu, Toko ASM sudah mengadopsi aspek ekonomi baru dalam transaksinya, yakni uang, karena jual-beli dilakukan dalam mata uang yang berlaku di Hindia Belanda saat itu, florin (gulden, atau penduduk Hindia menyebutnya rupiah Belanda).

Dunia perbukuan yang dibentuk Muhammadiyah tidak berhenti pada penulisan dan penerbitan buku oleh Taman Pustaka dan penjualannya oleh Toko ASM dan Suara Muhammadiyah. Toko ASM juga mendorong lahirnya penulis-penulis baru di luar Taman Pustaka.

Caranya adalah dengan menyediakan berbagai alat tulis yang memudahkan para pembaca untuk mengomentari buku yang dibacanya atau menuangkan ide-idenya sendiri dengan lancar. Alat-alat tulis ini (Toko ASM menyebutnya sebagai ‘prabot toelis’) berasal dari kualitas yang bagus (‘amat nentjis-nentjis’) sehingga orang bisa menulis dengan optimal.

Yang dijual di toko ASM antara lain buku tulis baik yang tipis maupun tebal dan berbagai macam ‘potlood tintah’ (pensil dengan tinta permanen). Karena harganya yang mahal, mesin tik belum banyak dipunyai masyarakat; umumnya mesin tik hanya dipakai di kantor pemerintah atau di kantor redaksi media cetak.

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement