Selasa 03 Aug 2021 04:14 WIB

Pengungsi Rohingya di Dallas Nikmati Kebebasan Beragama

Pengungsi Rohingya di Dallas menikmati kebebasan beragama.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Agung Sasongko
 Pemandangan kamp pengungsi Rohingya nomor 4 yang terendam banjir setelah hujan lebat di Cox
Foto:

Ia mengatakan, anggota komunitas mulai berdoa di sebuah apartemen satu kamar. Pada tahun 2016, mereka mengetahui bahwa dapat menyewa ruang cuci tua di kompleks apartemen dan memperbaikinya menjadi masjid.

Meskipun masjid membatasi pertemuannya selama pandemi virus corona, Ismail mengatakan lebih dari seratus anak-anak Rohingya datang sepanjang hari untuk belajar Alquran dan mengerjakan tugas sekolah. Masjid tersebut juga telah menarik minat umat Islam yang bukan Rohingya, termasuk pengungsi dari Somalia dan Afghanistan.

"Ketika masyarakat tumbuh dari kompleks ini dan siap untuk berdiri di atas kaki sendiri, maka kami berharap untuk membangun masjid di tempat lain. Tapi yang ada sekarang ya seperti ini," kata Ismail.

Ismail juga membentuk suatu organisasi bernama Rohingya Muslim Relief, sebuah kelompok yang dibentuk untuk mengumpulkan uang dan dikirim ke desa-desa Rohingya di Myanmar. Salah satu anggotanya, Shaukat Salleh mengatakan ia masih merasa asing dengan kenyataan dirinya bisa bebas menjalankan agamanya di Dallas.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement