Rabu 28 Jul 2021 16:21 WIB

Wamenag Minta Penyuluh Agama Intensif Sosialisasi Vaksinasi

Para penyuluh agama Islam bisa mengajak anggota majelis taklim untuk sosialisasi.

Wamenag Minta Penyuluh Agama Intensif Sosialisasi Vaksinasi. Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi.
Foto: dok. Kemenag
Wamenag Minta Penyuluh Agama Intensif Sosialisasi Vaksinasi. Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi meminta para penyuluh agama mengintensifkan upaya menyosialisasikan program vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat. "Sebaran Covid-19 masih tinggi, perlu edukasi publik secara intensif oleh semua pihak, tidak terkecuali penyuluh agama, utamanya terkait vaksinasi dan protokol kesehatan," katanya, sebagaimana dikutip dalam keterangan resmi kementerian yang diterima di Jakarta, Rabu (28/7).

Zainut mengemukakan menurut hasil survei masih banyak warga yang enggan menjalani vaksinasi karena berbagai alasan. Karenanya Kementerian Agama menggerakkan penyuluh agama untuk mendukung sosialisasi mengenai pelaksanaan vaksinasi. Para penyuluh agama Islam bisa mengajak ulama, tokoh masyarakat, sampai anggota majelis taklim yang mereka bina untuk menyosialisasikan program vaksinasi.

Baca Juga

"Rata-rata penyuluh agama Islam mempunyai hubungan baik dengan tokoh agama dan masyarakat. Mereka juga memiliki binaan majelis taklim. Bahkan, ada yang sampai empat atau lima majelis taklim. Ini bisa dioptimalkan dalam proses edukasi," katanya.

Ia menjelaskan Kementerian Agama sedang mengupayakan pengoptimalan pemanfaatan rumah ibadah, pesantren, dan lembaga pendidikan keagamaan untuk mendukung percepatan peningkatan cakupan pelayanan vaksinasi. "Kemenag tengah berupaya proaktif, berharap rumah ibadah, pesantren, dan lembaga pendidikan keagamaan lain bisa dioptimalkan dalam percepatan ini," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan pemerintah menggerakkan sekitar 50 ribu penyuluh agama yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mengampanyekan protokol kesehatan 5M: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. "Mereka (penyuluh) dapat difungsikan sebagai duta kampanye penerapan protokol kesehatan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement