Pria berusia 53 tahun ini telah mengeluarkan sejumlah buku, termasuk judul You Don't Have to Wear a Headscarf dan Reform Islam: 40 Theses. "Karena saya membela Islam sekuler dan liberal, mereka ingin menyingkirkan saya," kata Ourghi kepada surat kabar Die Welt, Jumat (25/6).
Yayasan itu tidak menyebutkan alasan spesifik penolakan terhadap Ourghi. Tetapi, mereka mengatakan prestasi akademisnya tidak diakui dalam tatanan ijazah.
Menurut peraturan yayasan, profesor universitas yang melatih guru agama Islam memerlukan gelar mengajar di bidang teologi Islam, pendidikan agama atau gelar yang setara. Ourghi memiliki gelar doktor dalam teologi Islam karena program gelar pendidikan agama Islam di Jerman belum ada untuk waktu yang lama. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Baden-Württemberg tetap membela keputusan tersebut.
Seorang juru bicara kementerian mengatakan tidak konstitusional untuk memihak karena yayasan adalah lembaga publik. Satu politikus Jerman kini menyuarakan dukungannya kepada Ourghi. Christoph de Vries dari CDU menyebut kekuatan reaksioner mencoba menyingkirkan seorang cendekiawan Islam yang diakui.
"Saya berharap pemerintah negara bagian menghentikan hiruk-pikuk yang tidak menguntungkan ini, membela kebebasan sains dan melindungi diri Ourghi," kata dia.
https://m.dw.com/en/german-islamic-teachers-license-revoked-for-being-too-liberal/a-58055128