Menurut WHO, ada lebih dari 1.750 aplikasi izin setiap bulan pada 2019 untuk pasien Gaza dan lebih dari 7.000 aplikasi per bulan untuk pasien Tepi Barat. "Akses sangat bermasalah pada 2019, dengan tingkat persetujuan izin pasien menurun," kata WHO.
Pusat Hak Asasi Manusia Palestina di Gaza memberitahu tentang alasan mengapa ibu-ibu Palestina dari Gaza dilarang bepergian dengan anak-anak mereka yang sakit ke Tepi Barat. Salah satu adalah faktor usia ibu, terutama mereka yang berusia 18–45 tahun.
Berikutnya adalah alasan keamanan. Dan selanjutnya adalah kesalahan data pribadi ibu yang mendampingi, seperti nomor teleponnya, misalnya. Segera setelah otoritas pendudukan Israel menemukan bahwa telepon ibu tidak terdaftar atas namanya atau digunakan oleh orang lain, mereka mencegahnya untuk menemani anaknya.
Ini adalah masalah serius karena adalah normal bagi seorang wanita Palestina di Gaza untuk menggunakan telepon yang terdaftar atas nama ayahnya, saudara laki-laki atau suaminya. Pihak berwenang Israel tidak mempertimbangkan hal ini ketika berurusan dengan aplikasi izin.
Mohammed Bseiso adalah seorang pengacara di Pusat Hak Asasi Manusia Palestina (PCHR). Dia mengatakan alasan tersebut tidak ada artinya, "Itu hanya alasan. Dan memberikan 'alasan' seperti itu adalah sesuatu yang baru. Sampai saat ini, pihak berwenang Israel tidak akan pernah memberikan alasan kecuali jika pengacara kami memintanya," kata Bseiso.