REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Setidaknya 13 orang gugur, termasuk tujuh anak-anak, dan lebih dari 25 terluka setelah serangan menargetkan kamp pengungsi Al-Maghazi di Gaza tengah, Selasa (16/4/2024). Israel melanjutkan pengeboman di wilayah Palestina.
Videografis, yang diperoleh secara eksklusif oleh CNN dari saksi mata Nihad Owdetallah, menunjukkan beberapa korban tersebar di lantai, termasuk anak-anak dengan darah mengalir di sekitar area tersebut.
Puluhan orang tampak berlarian dengan panik, berteriak dan mencoba menghitung dan membawa mayat. Meja foosball berlumuran debu terlihat di antara mayat.
Owdetallah, yang tinggal di kamp, mengatakan dia mendengar ledakan sekitar pukul 15.40 waktu setempat pada Selasa sekitar 30 hingga 40 meter darinya.
“Saya segera berjalan untuk melihat apa yang terjadi dan menemukan mayat yang tergeletak di tanah. Orang-orang berteriak, anak-anak berteriak. Banyak anak-anak mati. Mereka hanya bermain foosball dan mereka menjadi martir,” katanya, dilansir dari Saudi Gazette, Rabu (17/4/2024).
Rekaman yang diambil dari Rumah Sakit Martir Al-Aqsa menunjukkan aliran korban dan orang-orang yang terluka terus-menerus diantar masuk. Ruang gawat darurat penuh sesak dengan pasien, termasuk beberapa anak yang terluka.
Mereka menangis di lantai. Anggota keluarga terlihat berkerumun di atas mayat orang yang mereka cintai, mencium mereka, memegang mereka, dan terisak-isak.
Video dari dalam kamar mayat...