Sabtu 19 Jun 2021 05:15 WIB

Kota Masjid yang Hilang: Kisah Masa Lalu Islam di Suzhou

Suzhou pernah menjadi pusat awal budaya intelektual Islam.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Labirin berupa jalan dan gang di kota tua Suzhou, China menyembunyikan sebuah rahasia. Kota ini menyimpan penggalan sejarah panjang Islam di China.
Foto:

Terjemahan dari bahasa Persia ke bahasa Mandarin dibuat oleh cendekiawan Suzhou abad ke-16, Zhang Zhong dan Zhou Shiqi. Fakta ini menjadikan kota Suzhou sebagai pusat awal budaya intelektual Islam.

Buku yang ditulis Jonathan Lipman, berjudul Familiar Strangers: A History of Muslim in Northwest China menjabarkan kota ini sebagai pusat Islam yang digabungkan dalam konteks China. Teks-teks Islam diajarkan bersama dengan teks-teks Konfusianisme, melahirkan korpus eklektik dari tulisan-tulisan Islam.

Masjid tertua Suzhou adalah Xiguan. Nama ini diambil dari jembatan Xiguan yang berdekatan di pusat kota tua. Bangunan ibadah ini dibangun pada abad ke-13 selama Dinasti Yuan.

Kemungkinan besar masjid ini dibiayai oleh keluarga Sayyid Muslim terkemuka dan gubernur provinsi Yunnan yang berpengaruh Sayyid Ajall Shams al-Din Omar al-Bukhari (1211–1279). Masjid tersebut kemudian dimasukkan dalam gedung pemerintah selama Dinasti Ming. Jadi hanya catatan tertulis yang tersisa tentang keberadaannya dalam catatan China setempat.

Hal ini menunjukkan Dinasti Yuan lebih menyukai Muslim dari Asia Tengah dalam administrasi dan layanan pemerintahannya. Kelompok populasi yang signifikan ini kemudian, pada 1950-an, diklasifikasikan di China sebagai minoritas Hui dan merupakan sekitar setengah populasi dari Muslim China saat ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement