Sabtu 19 Jun 2021 05:15 WIB

Kota Masjid yang Hilang: Kisah Masa Lalu Islam di Suzhou

Suzhou pernah menjadi pusat awal budaya intelektual Islam.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Labirin berupa jalan dan gang di kota tua Suzhou, China menyembunyikan sebuah rahasia. Kota ini menyimpan penggalan sejarah panjang Islam di China.
Foto:

Saat ini, ada lapangan sepak bola yang sangat besar. Pepohonan di sisi jalan setapak masih terlihat dari batangnya yang dipotong. Area wudhu yang dilapisi ubin biru dengan jelas menunjukkan keberadaan masjid di masa lalu.

Masjid lainnya, Tiankuqian, dibangun pada 1906 dan sekarang dihuni penduduk kota yang miskin. Kemungkinan besar mereka adalah hasil dari praktik selama Revolusi Kebudayaan yang berupaya merelokasi bangunan besar, aristokrat, atau keagamaan sebagai tempat tinggal bagi keluarga yang kurang mampu.

Masjid ini dulu memiliki luas hampir 2.000 meter persegi dengan aula utama, aula tamu, dan ruang wudhu. Struktur aula utama seperti tempat kuliah besar.

Berdasarkan catatan sejarah setempat, sebuah plakat horizontal kayu ginkgo yang ditulis dalam kaligrafi oleh master Yu Yue ada di aula masjid. Karena banyak pekerja batu giok Muslim memiliki bisnis di distrik yang sama, sumbangannya menjadikan masjid ini paling makmur di seluruh China. Pada 1920-an, sekolah yang mengajarkan teks-teks Islam dan Konfusianisme dibuka di sana.

Banyak masjid memiliki sekolah afiliasi yang mengajarkan bahasa Arab dan tulisan Islam kepada generasi muda Muslim. Suzhou adalah salah satu pusat budaya pertama tempat kitab suci Alquran diterbitkan dalam bahasa China.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement