Jumat 18 Jun 2021 15:17 WIB

Kekhawatiran Muslim Meningkat Usai Dai Bangladesh Hilang

Ada kekhawatiran ia korban dari serangkaian penghilangan paksa yang disponsori negara

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Kekhawatiran Muslim Meningkat Usai Dai Bangladesh Hilang. Masjid Baitur Rouf, Bangladesh
Foto:

Seorang aktivis Bangladesh yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada TRT World bahwa Adnan, dalam beberapa videonya, mempublikasikan pemerintah saat ini membiarkan badan-badan intelijen India mencampuri urusan dalam negeri Bangladesh. Adnan juga memberikan ceramah video tentang banyak isu geopolitik internasional dan berbicara luas tentang propaganda anti-Islamisasi yang dilakukan dunia Barat.

Dalam sebuah video baru-baru ini, Adnan menyerukan persatuan semua Muslim dan berkata, “Kami akan bekerja untuk umat Islam. Kami adalah bagian dari keluarga. Tapi kami akan merebut Yerusalem dari Zionis."

“Ceramah-ceramah ini bisa memprovokasi aparat keamanan negara yang biasanya menunjukkan ketidakpedulian terhadap hukum ketika mereka menganggap seseorang sebagai ancaman potensial,” klaim aktivis hak asasi manusia itu.

Selain itu, pemerintah Bangladesh dalam beberapa bulan terakhir melakukan tindakan keras besar-besaran terhadap banyak dai Islam, terutama terhadap pengkhutbah Hefajat-e-Islam, sebuah kelompok Islam yang dengan cepat berubah dari platform advokasi Islam menjadi kelompok penekan politik.

Setidaknya 40 pemimpin kelompok mereka ditangkap karena keterlibatan dengan protes anti-Modi yang mengguncang Bangladesh pada akhir Maret. Akibatnya, spekulasi terus beredar Adnan mungkin diculik oleh negara sebagai bagian dari tindakan kerasnya terhadap kelompok Islamis.

“Saya berharap itu tidak terjadi,” kata blogger Bhuiyan. Tapi ini lagi yang terjadi ketika ada kurangnya kepercayaan antara pihak berwenang dan orang-orang.  Setiap kegagalan membuka jalan bagi lebih banyak spekulasi dan teori konspirasi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement