“Berdoalah untukku” adalah apa yang terakhir dia katakan kepada Nahar. Dua dari kantor polisi Darussalam dan Pallabi terletak di dekat Gabtoli Dhaka menolak mengajukan laporan orang hilang. Namun, petugas Kantor Polisi Darussalam Tofael Ahmed mengatakan kepada TRT World mereka telah memeriksa rekaman CCTV, tetapi sejauh ini tidak menemukan apa pun.
Asif Shibgat Bhuiyan, seorang blogger Bangladesh yang populer tentang isu-isu agama, mengatakan sulit untuk mengetahui kasus ini. “Sulit mengatakan apakah pemerintah sudah berbuat cukup karena kami bahkan tidak tahu sifat penculikan itu,” ujarnya.
Bhuiyan mengatakan fakta banyak kantor polisi tidak mau mengajukan kasus ini, bahkan istri korban penculikan harus memohon keadilan sangat disayangkan.
Tindakan keras terhadap kaum Islamis
Beberapa aktivis HAM yang berlokasi di Bangladesh mengisyaratkan hilangnya Adnan mungkin merupakan kasus baru-baru ini dari penghilangan paksa yang disponsori negara. Menurut Human Rights Watch (HRW), sejak 1 Januari 2009 hingga 31 Juli 2020, setidaknya 572 orang dilaporkan dihilangkan secara paksa oleh pasukan keamanan dan lembaga penegak hukum di Bangladesh.
Beberapa akhirnya dibebaskan atau secara resmi ditangkap atau ditemukan tewas oleh pasukan keamanan dan lembaga penegak hukum dalam apa yang disebut pertemuan "tembak-menembak". Banyak dari mereka bahkan tetap tidak diketahui.