REPUBLIKA.CO.ID, GAZIPUR – Seorang imam dan khatib masjid di Gacha, Distrik Gazipur, Bangladesh mendapat kekerasan dan pelecehan dari sejumlah orang.
Kekerasan itu dipicu lantaran orang-orang tersebut tidak menyukai materi khutbah yang disampaikan khatib yang berisi tentang efek buruk narkoba dalam momentum sholat Jumat akhir Januari lalu di Gazipur.
Namun Khatib baru melaporkan kasus itu pada polisi Gacha pada Jumat lalu. Polisi pun lalu menangkap para pelaku yang melakukan kekerasan dan pelecehan pada khatib itu. Salah satu pelaku adalah mantan sekretaris gabungan Gachha League Awami League, Mashiur Rahman Mukul.
Akan tetapi tersangka utama dalam kasus pemukulan khatib itu masih menjadi buron. Dia adalah Mofizur Rahman Tutul seorang pengedar narkoba yang teridentifikasi dan adik dari Mashiur Rahman Mukul.
Tindakan kekerasan dan pelecehan itu terjadi pada 26 Januari. Namun korban yakni khatib masjid memilih menutup mulut atau tidak mengungkapkannya karena takut dipermalukan ke publik. Terapi ketika kabar itu menyebar, hal itu telah memicu kemarahan masyarakat.
Menurut keterangan polisi, para pelaku yang merupakan pengedar narkoba itu memeras khatib sebesar 50 ribu Taka Bangladesh.
Para pelaku yang merupakan pengedar narkoba lokal yang dipimpin Mofizur Rahman Tutul memasuki kamar sang khatib dengan menenteng senjata.
Mereka pun melakukan penyerangan pada khatib itu. Khatib dipukuli dan ditelanjangi serta divideokan. Para pelaku lalu mengancam khatib bahwa videonya akan disebarkan ke publik apabila buka suara.
"Saya telah dipukuli karena berbicara tentang perdagangan narkoba dan pedagang di daerah tersebut. Setelah kejadian itu, karena mereka mengancam saya dengan ketakutan lagi, saya memberitahu ulama setempat dan atas saran mereka saya mengajukan kasus ke kantor polisi Gachha Jumat lalu," kata khatib itu seperti dilansir Risingbd pada Selasa (7/2/2023).
Ibrahim Hossain, Penanggung Jawab (OC) dari Kantor Polisi Gachfa dari Polisi Metropolitan Gazipur, mengatakan bahwa sang khatib telah mengajukan laporan kasus untuk dua orang.
"Imam masjid mengajukan kasus terhadap dua orang. Belakangan, penggerebekan dilakukan dan satu orang yang terlibat dalam insiden itu telah ditangkap. Dan upaya sedang dilakukan untuk menangkap tersangka yang melarikan diri," kata Hossain.