Bagi Nafisa, tuk-tuk tersebut begitu berharga. Bahkan, ia mengungkapkan, tidak akan melepaskan tuk-tuknya sekalipun ia ditawari sebuah jip baru sebagai gantinya. Sebab dengan tuk-tuk itu, Nafisa bisa mencapai Al Aqsa dan membantu orang lain masuk dan keluar Al Aqsa.

Hajja Nafisa kemudian mulai dikenal orang-orang dengan tuk-tuknya. Orang-orang mulai memanggilnya untuk menjemput nenek atau ibu mereka. Dengan sigap, Nafisa mulai mengangkut mereka.

Dengan balutan jilbab di kepalanya, Nafisa mengaku senang dengan pekerjaannya ini. Ia mengaku tidak memiliki masalah ketika ia mengangkut orang-orang, mulai dari orang tua, orang muda, pria, dan wanita. Baginya, semua pemuda Yerusalem dan Palestina sudah seperti anak-anaknya.

"Karena Tuhan memberkati saya dengan berada di jalan menuju Al Aqsa sepanjang waktu. Saya ingin memberkati orang lain dengan hal yang sama seperti dia memberkati saya," kata Nafisa.

"Apakah Anda tahu berapa banyak putaran yang saya lakukan setiap hari? Ada berapa banyak adzan dan berapa banyak putaran yang saya lakukan. Alhamdulillah."

Ikuti Whatsapp Channel Republika