REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pada Ahad malam, keluarga Muslim di London, Kanada tewas akibat tabrakan mobil saat mereka berjalan di ujung barat laut kota. Kepala Polisi London Steve Williams mengatakan penyelidik percaya ini adalah tindakan yang disengaja.
Para korban dari insiden mengerikan ini menjadi sasaran karena keyakinan mereka, Islam. Serangan tersebut mengejutkan masyarakat di seluruh kota.
Ini adalah salah satu contoh ekstrem dari kekerasan yang dihadapi Muslim di Kanada. Dewan Nasional Muslim Kanada (NCCM) melacak lebih dari 300 insiden, termasuk lebih dari 30 tindakan kekerasan fisik yang terjadi dari 2015 sampai 2019.
Serangan teroris akibat islamofobia paling terkenal adalah serangan pria bersenjata di Pusat Kebudayaan Islam di Kota Quebec saat sholat malam pada 29 Januari 2017. Serangan tersebut menewaskan enam orang dan 19 luka parah. Selain itu, ada beberapa serangan lain seperti dilansir lfpress.com, Selasa (8/6).
31 Maret 2015: Seorang wanita menyerang seorang Muslimah di transit Montreal. Dia berulang kali memukul wajah korban dan tubuh bagian atas sambil meneriakkan hinaan rasialis.