REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Masjid Stockholm, yang terletak di distrik Sodermalm, terus menjadi sasaran serangan Islamofobia, insiden terbaru terjadi pada Rabu (21/2/2024). Ancaman grafiti kembali meneror jamaah masjid.
Menurut sebuah laporan oleh Anadolu Agency, jamaah Muslim menemukan grafiti di dinding masjid yang menampilkan tanda Swastika di samping pesan mengancam yang menyatakan "bunuh Muslim."
Ini menandai kejahatan kebencian kedua terhadap masjid minggu ini. Sebelumnya terjadi insiden pada Selasa di mana grafiti serupa, termasuk Swastika, dan pesan ancaman yang bertuliskan "pulang" ditemukan di pintu.
Dilansir dari Free Press Kashmir pada Jumat (23/2/2024), selama setahun terakhir, Masjid Stockholm telah menghadapi beberapa ancaman dan kejahatan kebencian yang diarahkan pada komunitas Muslim. Administrasi masjid, dalam sebuah posting di situs webnya, mengungkapkan bahwa insiden baru-baru ini termasuk kaca jendela yang pecah dan menegaskan kembali perlunya peningkatan langkah-langkah keamanan, mengingat serangan yang berulang.
Anggota komite Masjid Stockholm Mohamed Amin mengatakan sebentar lagi kami harus memasang jeruji di depan jendela untuk melindungi mereka, seperti di penjara.
Masjid sebelumnya telah menangani surat ancaman yang berisi zat seperti bubuk dan bom palsu yang ditempatkan di pintu masuk utama beberapa minggu yang lalu. Masjid Asosiasi Islam Stockholm, mengutuk serangan rasis, menekankan urgensi pihak berwenang untuk mengambil tindakan tegas terhadap kejahatan kebencian yang menargetkan Muslim.
Asosiasi tersebut mendesak politikus Swedia untuk memprioritaskan keselamatan komunitas Muslim. Asosiasi menegaskan peningkatan ancaman terhadap masjid mencerminkan masalah rasisme anti-Muslim yang lebih dalam yang tertanam dalam media dan wacana politik. Dalam pernyataan mereka, asosiasi menyerukan prioritas yang lebih tinggi dalam menangani kejahatan kebencian untuk memastikan keamanan dan kebebasan beragama komunitas Muslim di Swedia.