Sheikh mengatakan masjid dapat menambah 50 tempat tidur lagi, hanya saja harus dibarengi pasokan oksigen. Gujarat, negara bagian asal Perdana Menteri Narendra Modi, adalah salah satu negara bagian yang paling parah terkena dampak di India. Gujarat melaporkan hampir 1.500 kasus dan lebih dari 150 kematian pada Selasa.
Kota-kota besar lainnya juga menyaksikan pemandangan kacau di rumah sakit sementara puluhan ambulans menunggu dalam antrean berjam-jam di luar. "Kami menghadapi kesulitan dalam pasokan oksigen dan masjid telah membuka ruangnya untuk melayani umat manusia yang menderita," kata Sheikh.
Masjid Darool Uloom di kota yang sama juga membuka pintunya untuk 142 tempat tidur yang dilengkapi dengan oksigen, serta 20 perawat dan tiga dokter juga bersiaga di masjid. "Kami dapat membuat fasilitas Covid-19 untuk 1.000 tempat tidur, tetapi pasokan oksigen menjadi kendala," kata Ashfaq Malek Tandalja, anggota komite pengelola masjid.
Meskipun fasilitas ini terletak di kawasan yang mayoritas Muslim, pasien dari semua agama dapat dirawat. "Dari 50 di pusat saya, sekitar 15 adalah non-Muslim. Kami melayani kemanusiaan, bukan agama," kata Sheikh.
Perpindahan tersebut sangat penting di kota ini karena merupakan salah satu daerah yang terkena dampak terparah pada 2002 ketika bentrokan terjadi antara umat Hindu dan Muslim selama kerusuhan agama. Kerusuhan melanda beberapa kota di Gujarat. Ribuan orang, kebanyakan Muslim meninggal dalam serangan itu.
"Umat manusia tidak mengenal agama, orang biasa memahami satu sama lain dan ingin hidup damai," kata Sheikh.