REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Para Arkeolog dari Universitas Ibrani Yerusalem mengungkapkan bahwa sisa-sisa dari bangunan masjid yang tercatat didirikan pada awal penyebaran Islam atau dibangun satu generasi setelah meninggalnya Nabi Muhammad telah ditemukan di dekat Laut Galilea, Israel.
Para arkeolog menemukan sisa-sisa pondasi bangunan masjid. Diperkirakan masjid itu berusia sekitar 1.350 tahunan. Masjid itu berada di bawah kawasan Tiberias sebuah kota di Israel, wilayah Palestina yang dijajah.
"Kami tahu tentang banyak masjid awal yang didirikan tepat pada awal periode Islam," kata pemimpin penggalian, Katia Cytryn-Silverman yang merupakan seorang spesialis dalam arkeologi Islam di Universitas Ibrani di Israel kepada Associated Press (AP) seperti dilansir live science pada Kamis (4/1).
Menurut Silvermen kebanyakan masjid-masjid yang dibangun pada masa awal Islam termasuk Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi yang dibangun pada 622 M, dan Masjid Agung Damaskus di Suriah yang selesai pada 715 M serta diperluas dan dibangun kembali selama bertahun-tahun masih digunakan sebagai tempat ibadah. Artinya para arkeolog tidak dapat melakukan penggalian menyeluruh di sana.
"Tidak mungkin untuk menggali situs-situs itu, karena mereka umumnya terletak di bawah masjid yang masih digunakan. Di sini, di Tiberias, kami mendapat kesempatan luar biasa untuk menggali situs dan meneliti apa yang ada di bawahnya," kata Cytryn-Silverman dalam sebuah pernyataan dari Universitas Ibrani.
Cytryn-Silverman menjelaskan masjid yang baru ditemukan para arkeolog berasal dari paruh kedua abad ketujuh. Itu menjadikannya masjid yang digunakan ibadah Jumat tertua yang pernah ditemukan. Bahkan menurutnya kemungkinan lebih dahulu didirikan dari masjid tertua yang sebelumnya ditemukan di Wasit, Irak.