REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Yordania mengumumkan dimulainya kembali pekerjaan rekonstruksi dan restorasi (pemulihan) di kompleks Masjid Al-Aqsa di kota Yerusalem yang diduduki. Setelah adanya hambatan dari Israel selama empat hari, pekerjaan restorasi Masjid Al-Aqsa dimulai kembali pada Rabu (27/1) pagi waktu setempat.
Hal itu diumumkan dalam pertemuan yang diadakan pada Rabu antara Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi dan anggota Komite Palestina pada Dewan Perwakilan Yordania, yang disiarkan televisi pemerintah.
"Posisi yang tegas dan suportif terhadap perjuangan Palestina, dan koordinasi harian dan berkelanjutan dengan Palestina dalam hal ini," kata Safadi dalam pernyataannya tersebut, dilansir di Middle East Monitor, Kamis (28/1).
Dia menambahkan, dimulainya kembali pekerjaan restorasi dan rekonstruksi di Masjid Al-Aqsa merupakan hasil dari upaya diplomatik di pihak Yordania. Di Yerusalem, Kepala Komite Rekonstruksi Masjid Al-Aqsa Bassam Al-Hallaq mengkonfirmasi bahwa polisi Israel memberi tahu pada Rabu pagi bahwa pekerjaan restorasi tersebut dapat dilanjutkan.
"Selama empat hari, kami sepenuhnya dilarang (oleh otoritas pendudukan) untuk melakukan pekerjaan restorasi di Masjid Al-Aqsa, termasuk tugas yang sangat penting dan mendesak, tanpa memberi tahu kami alasannya," kata Al-Hallaq kepada Anadolu Agency.