REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Pusat Ikatan Dai Indonesia (PP Ikadi) meminta pemerintah membentuk tim independen terkait insiden antara aparat kepolisian dan laskar Front Pembela Islam (FPI) yang menewaskan enam orang. Ada beberapa poin dalam surat pernyataan sikap PP Ikadi tentang insiden antara laskar FPI dan Polisi yang ditandatangani Ketua Umum Ikadi Prof. KH Ahmad Satori Ismail.
Dalam surat pernyataan sikap itu, PP Ikadi menyampaikan duka cita dan takziyah kepada keluarga korban yang meninggal dalam insiden tersebut. PP Ikadi juga menyesalkan terjadinya insiden yang menelan korban hingga enam orang itu
Ikadi mendorong semua pihak dalam menyelesaikan setiap masalah selalu mengedepankan dialog, saling komunikasi dan silaturahim demi terjaganya persatuan dan kesatuan bangsa. "Meminta kepada pemerintah membentuk tim independen yang dipercaya oleh seluruh masyarakat untuk mengungkap kasus ini sejelas-jelasnya dan setransparan mungkin, di tengah kesimpang siuran informasi," begitu bunyi salah satu poin dalam surat pernyataan sikap PP Ikadi seperti yang diterima Republika.co.id dari Sekjen Ikadi Ustaz Ahmad Kusyairi Ismail, Rabu (9/12)
Selain itu, Ikadi juga mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan ibadah, zikir dan doa agar bangsa Indonesia diselamatkan dari perpecahan, bencana dan wabah pandemi Covid-19 serta menjadi negara yang diberkahi Allah.