Selasa 24 Nov 2020 04:00 WIB

Kriteria Ketua Umum MUI Baru Diharapkan Seperti Ini

MUI ke depan akan terus memantapkan peran dan fungsinya.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Agus Yulianto
KH Zainut Tauhid Sa’adi.
Foto: dok. Kemenag
KH Zainut Tauhid Sa’adi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan melaksanakan pemilihan Ketua Umum MUI baru periode 2020-2025. Pemilihan tersebut akan dilaksanakan saat Musyawarah Nasional (Munas) MUI ke-10 di Hotel Sultan, Jakarta pada 25-27 November 2020.

Wakil Ketua Umum MUI, KH Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan, Munas MUI akan memilih Ketua Umum MUI pengganti Kiai Ma'ruf Amin yang sekarang menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia. Berdasarkan aspirasi yang diserap dari berbagai daerah untuk Ketua Umum MUI diharapkan dijabat oleh seorang ulama yang memiliki kriteria sebagai berikut.

"Memiliki kedalaman ilmu agama (mutafaqqih fiddin), dapat menjaga muru'ah atau harga dirinya (mutawarri'), memiliki kemampuan menggerakkan organiasi (muharrik), tertib dalam memimpin organisasi (munadzdzim), aspiratif dan diterima oleh semua kalangan serta bisa bekerja sama dengan semua pihak," kata Kiai Zainut melalui pesan tertulis kepada Republika, Senin (23/11).

Dia menyampaikan, MUI ke depan akan terus memantapkan peran dan fungsinya dalam melaksanakan tugas amar ma'ruf nahi mungkar atau mengajak ke jalan kebaikan (ma'ruf) dan mencegah hal-hal yang dilarang oleh agama (munkar). 

Dia juga menjelaskan, bahwa Munas MUI ini merupakan permusyawaratan tertinggi organisasi yang memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut. Pertama, menilai pertanggungjawaban pengurus MUI periode 2015-2020. Kedua, menyusun Garis-garis Besar Program Kerja Nasional 2020-2025. Ketiga, menetapkan perubahan Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga MUI. 

"Keempat, menetapkan fatwa dan rekomendasi. Kelima, memilih pengurus MUI untuk masa bakti 2020-2025," ujarnya.

Ketua Panitia Pengarah Munas MUI ke-10, KH Abdullah Jaidi menyampaikan, di Munas akan dilaksanakan pemilihan pimpinan MUI periode 2020-2025 sekaligus pemilihan ketua dan pimpinan Dewan Pertimbangan (Wantim) MUI 2020-2025. Sebelumnya akan dibentuk tim formatur. 

"Akan diadakan rapat dan pertemuan untuk pemilihan tim formatur ini kemudian tim formatur itu mengadakan sidang dan memilih kepemimpinan MUI untuk periode 2020-2025," kata Kiai Jaidi saat konferensi pers daring tentang Munas MUI ke-10, Senin (23/11).

Dia juga mengatakan, para peserta Munas agenda lima tahunin ini berasal dari 34 MUI provinsi, komisi dan lembaga MUI Pusat, dan para ormas pendiri. Ada juga perwakilan dari perguruan tinggi dan pesantren.

Kiai Jaidi menyampaikan, panitia Munas sangat memperhatikan protokol kesehatan. Setiap peserta yang nantinya hadir di Hotel Sultan akan mengikuti tes swab. Sebagai langkah pertama panitia Munas sudah melaksanakan tes swab masal kepada peserta dari MUI Pusat pada Senin (23/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement