Senin 23 Jun 2025 08:36 WIB

Buya Anwar: Peran China-Rusia Krusial Meruntuhkan 'Keangkuhan Amerika'

Keangkuhan AS sudah terlalu lama membuat muak dunia.

Wakil Ketua Umum MUI, Buya Anwar Abbas.
Foto: Darmawan/Republika
Wakil Ketua Umum MUI, Buya Anwar Abbas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Washington akhirnya melibatkan diri dalam Perang Israel-Iran. Pada Sabtu (21/6/2025), Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan, militer negaranya telah menyerang tiga titik fasilitas nuklir di Iran.

Menurut Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Anwar Abbas, tindakan Trump tidak hanya semakin meningkatkan ketegangan geopolitik di Timur Tengah, tetapi juga menunjukkan keangkuhan. Selain itu, Washington juga kian nyata membela Israel yang masih melancarkan genosida di Jalur Gaza, Palestina.

Baca Juga

Ironisnya, sesudah mengungkapkan serangan militer AS ke wilayah Iran, Trump juga mengimbau Teheran agar berdamai dengan Israel.

"Kita tidak bisa menerima kata-kata Donald Trump yang menawarkan 'sekarang waktunya untuk berdamai,', padahal dia baru saja melanggar kedaulatan Iran dengan mengirim pesawat-pesawat tempurnya untuk menyerang dan merusak objek-objek tertentu di negara para mullah tersebut," ujar Buya Anwar Abbas kepada Republika, Senin (23/6/2025).

Ia pun berharap, dunia internasional--khususnya negara-negara Muslim--dapat bersatu untuk mengakhiri keangkuhan AS. Menurut Buya Anwar, bila Trump tidak diberi pelajaran, maka dunia tak akan pernah damai.

"Sebab, Amerika-lah selama ini yang telah menjadi biang kerok dari semua peperangan yang terjadi di berbagai belahan dunia, seperti yang terjadi di Vietnam, Afghanistan, Irak, Libya, Iran dan Palestina," ujar Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah itu.

Dalam konteks geopolitik internasional kini, lanjut dia, hanya dua negara yang dapat menandingi pamor AS, yaknoi Republik Rakyat China (RRC) dan Rusia. Buya Anwar memandang, Beijing dan Moskow berperan krusial dalam melumpuhkan "keangkuhan AS."

"Karena dua negara besar itulah yang diharapkan akan bisa memberikan dukungan persenjataan yang lengkap kepada Iran agar iran dapat mempermalukan AS dengan meruntuhkan keangkuhannya yang sudah terlalu lama membuat muak dunia," tukas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement