REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas Bazis) DKI Jakarta telah menyalurkan dana sebesar Rp 25 miliar kepada warga sejak pandemi Covid-19. Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Bazis DKI Jakarta, Saat Suharto Amjad merinci, sebanyak Rp 8 miliar disalurkan ke warga DKI berupa sembako pada awal April lalu.
"Ketika belum ada Bansos, jadi pas awal-awal Covid-19, sekitar Maret-April. Setelah itu, kita juga bantu marbut, muazin, dan guru ngaji, sekitar Rp 6 miliar. Kemudian ditambah Rp 11 miliar untuk membantu para dhuafa, anak yatim piatu dan beberapa guru honorer," tutur dia kepada Republika.co.id, Kamis (1/10).
Sekarang ini, lanjut Saat, juga telah disiapkan dana sebesar Rp 18 miliar dalam bentuk bantuan biaya pendidikan bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Pendaftaran program ini telah dibuka sejak dua pekan lalu dan akan ditutup pada Jumat 2 Oktober besok. Hingga kini ada 4.200 mahasiswa asal DKI Jakarta yang telah mendaftar.
"Kami melihat masih banyak masyarakat yang mereka tidak terlalu punya prestasi dan bukan dari sekolah unggulan tetapi mereka dari keluarga kurang mampu. Kita tahu pendidikan alat untuk mengentaskan kemiskinan, maka kita concern ke yang tidak mampu ini," papar dia.
Dengan begitu, Saat berharap, tidak ada lagi warga DKI Jakarta kurang mampu yang terhambat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. "Meski tidak semuanya kita tanggung, tetapi secara umum mahasiswa insya Allah mampu melanjutkan dengan tambahan biaya dari kita Rp 500 ribu per bulan," tutur dia.
Setiap mahasiswa yang lolos verifikasi akan mendapatkan dana senilai Rp 6 juta untuk masa satu tahun dengan empat tahapan pencairan. Artinya, pencairan dana dilakukan per tiga bulan dengan dana yang diterima senilai Rp 1,5 juta.
Selain itu, Baznas Bazis DKI juga menyiapkan dana Rp 1,8 miliar untuk merealisasikan program-program yang diajukan masjid dan majelis taklim. Saat menerangkan, ada 64 masjid dan 34 majelis taklim. Dana yang disiapkan untuk satu proyek senilai Rp 20 juta.
"Jadi mereka dilombakan untuk membuat program-program terbaik. Mereka yang memiliki program-program yang bagus itu kita tambahkan dananya untuk merealisasikan programnya," tutur dia.