Ahad 21 Jun 2020 23:47 WIB

MUI Ingatkan Pentingnya Dakwah ke Pembuat Kebijakan

Pembuat kebijakan perlu diberikan wawasan keislaman.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
MUI Ingatkan Pentingnya Dakwah ke Pembuat Kebijakan. Foto: KH Cholil Nafis
Foto: Republika/Putra M. Akbar
MUI Ingatkan Pentingnya Dakwah ke Pembuat Kebijakan. Foto: KH Cholil Nafis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis mengingatkan pentingnya berdakwah di kalangan pembuat kebijakan negara. Menurutnya, dakwah di kalangan tersebut tentu dampaknya bisa lebih meluas dan terasa di kalangan masyarakat.

"Ya semuanya menjadi sasaran kita. Prioritasnya tentunya adalah dakwah kepada orang yang mempunyai pengaruh besar kepada orang lain sehingga mempunyai high impact, baik dari sisi kebijakan, maupun secara struktural," tutur dia kepada Republika.co.id, Ahad (21/6).

Baca Juga

Kiai Cholil menambahkan, kalangan pembuat kebijakan perlu diberikan wawasan keislaman agar tidak kering dalam kebijakannya itu. "Nah, sering kali banyak orang sekarang yang semangat beragama tetapi tidak diimbangi dengan pemahaman agama yang cukup," katanya.

Saat ini, jelas Kiai Cholil, banyak yang mendikotomikan antara ibadah dan aktivitas kehidupan sehari-hari. Dia kemudian menyinggung sejumlah orang yang potensial tetapi berhenti bekerja karena menginginkan Islam yang murni.

"Mereka yang potensial tiba-tiba berhenti kerja semata-mata hanya ingin Islam yang murni. Sebetulnya bagi Islam bisa sambil kerja. Nah ini perlu dipahamkan bahwa, agama tidak memisahkan dari kehidupan," paparnya.

Agama dan kehidupan, lanjut Kiai Cholil, bukan sesuatu yang terpisah. Agama adalah inheren pada kehidupan itu sendiri. "Fiddun'ya hasanah wa fil akhirati hasanah," kata pengasuh Pesantren Cendekia Amanah Depok itu.

Kiai Cholil juga menjelaskan, dakwah pada dasarnya mengajak kepada agama Islam untuk berbuat baik. Dalam berdakwah, lanjut dia, tentu memerlukan tampilan atau kemasan yang mempesona sehingga orang tertarik saat diajak. Hal yang menarik ini bisa dari materi atau kemasan yang menjawab persoalan umat Muslim.

"Sasaran dakwah itu ada internal dan eksternal. Internal adalah umat Islam sendiri untuk meningkatkan iman dan takwanya kepada Allah SAW. Eksternal adalah kepada non-Muslim, kita sampaikan ajaran Islam yang benar dan tanpa memaksa pada mereka, minimal memberikan cermin Islam yang baik, ramah dan mempesona," tutur dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement