Selasa 11 Feb 2020 19:30 WIB

Kemenag Fokus Penguatan Literasi Digital Siswa Madrasah

Penguatan literasi digital siswa madrasah melalui pembekalan digital.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Penguatan literasi digital siswa madrasah melalui pembekalan digital. Ilustrasi MAN Insan Cendekia Serpong.
Foto: Republika/Agung Supri
Penguatan literasi digital siswa madrasah melalui pembekalan digital. Ilustrasi MAN Insan Cendekia Serpong.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) akan meningkatkan literasi digital siswa-siswi madrasah pada 2020. Di samping itu Ditjen Pendis juga akan menguatkan pendidikan sains, teknologi, dan matematika di madrasah.

Dirjen Pendis, Kamaruddin Amin menyampaikan, pada tahun ini akan melanjutkan program 2019 dan memberikan literasi digital terhadap anak-anak madrasah. Mungkin nanti akan ada program yang direvisi untuk membawa program-program yang berorientasi pada peningkatan literasi digital di madrasah.

Baca Juga

Dia mengatakan, dalam rangka penguatan literasi digital akan dimulai dari sistem tata kelola. Misalnya cara mengelola dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). 

"Mulai dari perencanaan, belanjanya, monitoringnya, itu kita akan menerapkan perencanaan berbasis digital atau secara elektronik yang berorientasi pada pemenuhan standar pelayanan minimal," kata Kamaruddin kepada Republika.co.id di sela-sela Rapim Ditjen Pendis 2020, Selasa (11/2). 

Dia mengatakan, tahun ini Kemenag akan ada kerjasama dengan Uni Arab Emirat (UAE). UEA akan memberikan bantuan kepada lembaga pendidikan madrasah dalam rangka penguatan literasi digital di madrasah. Tentu Ditjen Pendis juga akan punya program penguatan literasi digital yang didanai APBN. 

Mengenai cara menguatkan literasi digital di madrasah, Ditjen Pendis mencontohkan kegiatan belajar dan mengajar yang berbasis teknologi. Misalnya anak-anak madrasah punya laptop atau tablet, mereka akan memanfaatkannya untuk mengerjakan pekerjaan rumah dan tugas-tugas sekolah.   

Selain itu buku-buku yang digunakan anak-anak madrasah bisa berbasis digital dan guru-gurunya memberi tugas dengan memanfaatkan teknologi. "E-learning (sistem edukasi daring) ini mengaruskan proses belajar mengajar sudah menggunakan instrumen digital, baik dari sisi pembelajarannya dan tata kelola penyelenggaraan pendidikannya, itu salah satu program prioritas yang akan kita laksanakan," ujarnya.

Kamaruddin mengatakan, tentu belajar dan mengajar menggunakan teknologi digital akan dilaksanakan di madrasah-madrasah secara bertahap. Ditjen Pendis nanti punya program perencanaan berbasis elektronik yang ada di seluruh madrasah negeri dan swasta di Indonesia. "Ini tentu bertahap tapi target kita semuanya akan terjangkau dengan program itu," ujarnya.   

Dia menambahkan, selain memberikan pendidikan agama, madrasah akan menguatkan pendidikan sains, teknologi dan matematika. Jadi ilmu umum yang sangat dibutuhkan di abad ke-21 ini akan dikuatkan.  

Dia menyampaikan, program prioritas lainnya penguatan pendidikan karakter di lembaga pendidikan Islam baik di pesantren maupun madrasah. "Di samping itu tentu moderasi beragama yang menjadi ikon Kementerian Agama dan menjadi arus utama program kita pada 2020," ujarnya.  

Sebelumnya, Kamaruddin menyampaikan, Rapim Ditjen Pendis 2020 dilaksanakan untuk mengevaluasi program Ditjen Pendis 2019 dan membahas program 2020. Ditjen Pendis ingin memastikan program 2020 berjalan lancar dan bisa dieksekusi dengan baik.  

Sementara evaluasi program dilakukan untuk melihat apakah ada program yang bisa direvisi untuk program yang lebih strategis, adaptif dan responsif terhadap kebutuhan yang mungkin belum sempat terencanakan di tahun lalu. Misalnya ada program prioritas atau ide baru dari menteri agama dan dari jajaran Ditjen Pendis.  

"Ada tiga tujuan (Rapim Ditjen Pendis), evaluasi program 2019, memastikan program 2020 terlaksanakan dengan baik, memasikan program 2020 tepat sasaran dan punya output dan outcome yang tepat," jelasnya.   

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengingatkan agar jangan sampai terjadi kebocoran dalam tata kelola anggaran di Ditjen Pendis. Pesan ini disampaikannya saat Rapim Ditjen Pendis tahun 2020 di Tangerang pada Senin (10/2). "Jangan sampai ada yang bocor, begitu yang dipesankan Presiden (Jokowi)," kata Menag.

Menag mengatakan, semua harus sampai pada sasaran yang dituju dan dimanfaatkan secara maksimal di bidang pendidikan sehingga menghasilkan sesuatu. Menag juga mengimbau kepada segenap jajaran Ditjen Pendis agar jangan ada 'menilap' anggaran. Sebab Tuhan Mahamelihat dan Mahamendengar terhadap apa yang dilakukan hamba-Nya.

Menag mengungkapkan, merasa cukup puas dengan perkembangan dan kemajuan pendidikan Islam saat ini. Berharap jajaran Ditjen Pendis semuanya dapat bekerja layaknya sebuah tim dengan fungsi dan perannya masing-masing. Jika ada yang kurang sesuai hendaknya dapat saling mengingatkan seperti halnya tim sepak bola yang saling bekerjasama.

Menag juga mengatakan bahwa pendidikan Islam sangat penting untuk mendidik calon pemimpin masa depan. "Maka dari itu identitas keislaman dan kebangsaan harus  satu paket yang tak terpisahkan, dan itu yang juga pastinya melekat pada pendidikan Islam," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement