Ahad 24 Nov 2019 14:33 WIB

BKPRMI Minta Kemenag Beri Perhatian pada Guru TPA dan TKA

Kemenag seharusnya bersinergi dengan BKPRMI menjalankan tugas pengajaran Alquran.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi Mengaji. Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) meminta Kementerian Agama untuk tidak mengesampingkan guru-guru Taman Pendidikan Alquran (TPA) dan Taman Kanak-Kanak Alquran (TKA) yang berada di bawah pembinaan badan tersebut.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Mengaji. Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) meminta Kementerian Agama untuk tidak mengesampingkan guru-guru Taman Pendidikan Alquran (TPA) dan Taman Kanak-Kanak Alquran (TKA) yang berada di bawah pembinaan badan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) meminta Kementerian Agama untuk tidak mengesampingkan guru-guru Taman Pendidikan Alquran (TPA) dan Taman Kanak-Kanak Alquran (TKA) yang berada di bawah pembinaan badan tersebut. Lembaga Pembinaan dan Pengembangan TKA BKPRMI, lanjutnya, adalah lembaga awal yang membina guru-guru ngaji.

Ketua Umum DPP BKPRMI Said Aldi Al-Idrus menyatakan, semua metode mudah membaca Iqro dan Alquran itu dibuat oleh BKPRMI. Tetapi, dalam perjalanannya, Kemenag mengambil alih dengan membentuk lembaga serupa dengan nama TPQ dan TKQ.

Baca Juga

Menurut dia, Kemenag mengelolanya sendiri tanpa melibatkan BKPRMI. Keadaan ini sudah berjalan lebih dari 10 tahun.

"Mereka mengelola sendiri, padahal itu kita yang buat dari awal, dan petunjuk teknisnya (juknis) sudah kita buat. Acuan pembelajarannya juga LPPTKA BKPRMI yang membuat, tapi diambil alih oleh Kemenag dengan membuat budget sendiri. Mengelola sendiri dan mengambil juknis yang telah dibuat oleh BKPRMI," kata dia, Ahad (24/11).

Karena itu, Said mengatakan, BKPRMI meminta agar pembinaan TPA dan TKA itu dikembalikan lagi kepada LPPTKA BKPRMI sebagai perancang awal dalam pembinaan generasi Qurani. Menurut dia, Kemenag seharusnya bersinergi dengan BKPRMI dalam menjalankan tugas pengajaran Alquran di tengah masyarakat.

"Kalau ini dipercayakan kepada LPPTKA BKPRMI, maka kami siap kembali untuk mengambil alih tentang pembinaan TKA dan TPA Alquran di seluruh indoensia, tapi tentu tetap dalam koordinasi Kementerian Agama," tuturnya.

Said menjelaskan, BKPRMI memiliki jaringan di seluruh wilayah Indonesia sehingga tentu akan memudahkan tugas pengajaran Alquran kepada anak-anak secara masif. Apalagi, dia mengakui, hampir 40 persen guru TPA dan TKA di seluruh wilayah Indonesia masih dibayar Rp 100 ribu per bulan.

BKPRMI mencatat, total jumlah guru TPA dan TKA saat ini 928 ribu orang. Sedangkan jumlah TKA dan TPA di seluruh wilayah Indonesia yang berada di bawah naungan BKPRMI mencapai 190 ribu.

"Bayangkan, ada pemerintah daerah sanggup memberikan insentif Rp 100 ribu per bulan kepada guru yang mengajar 20 sampai 30 generasi Qurani kita. (Kondisi) ini ada di hampir 40 persen di seluruh kabupaten/kota se-Indonesia," imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement