Jumat 25 Oct 2019 21:59 WIB

Wamenag Dukung Silaturahim Kemenag dengan Ormas Keagamaan

Silaturahim sebagai upaya komunikasi dengan ormas.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Wakil Menteri Agama (Wamenag), KH Zainut Tauhid Sa'adi di Kantor Kementerian Agama RI. Jumat (25/10)
Foto: Republika/Fuji E Permana
Wakil Menteri Agama (Wamenag), KH Zainut Tauhid Sa'adi di Kantor Kementerian Agama RI. Jumat (25/10)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri agama (Menag) disarankan segera melakukan silaturahim dengan ormas-ormas keagamaan. Wakil menteri agama (Wamenag), KH Zainut Tauhid Sa'adi, yang baru saja dilantik menyambut baik usulan tersebut dan akan membicarakannya dengan Menag.

Kiai Zainut menyampaikan keinginannya agar Kementerian Agama (Kemenag) bisa merajut silaturahim dengan tokoh-tokoh agama, pimpinan ormas-ormas Islam dan ormas-ormas keagamaan lainnya. 

Baca Juga

Menurutnya, silaturahim dengan tokoh dan ormas keagamaan menjadi agenda yang sangat penting. "Insya Allah nanti saya akan coba sampaikan kepada menteri agama, mudah-mudahan beliau sempat (silaturahim), kalau tidak sempat nanti mungkin akan menugaskan misalnya menugaskan saya," kata Kiai Zainut kepada Republika.co.id di Kantor Kemenag, Jumat (25/10). 

Ia juga menyampaikan, Kemenag mengurus agama Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Chu. Maka pekerjaan awal akan melihat program-program semua direktorat jenderal yang ada di Kemenag. Sehingga bisa dilihat capaian programnya agar bisa melakukan evaluasi dan menentukan harus memulai pekerjaan dari mana.

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Buya Anwar Abbas, menyambut baik rencana Wamenag yang akan mengunjungi tokoh-tokoh agama dan ormas-ormas keagamaan. Menurutnya, Kiai Zainut punya latar belakang aktivis dan memiliki pengalaman di ormas kepemudaan Islam serta di Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Gagasan beliau (untuk silaturahim dengan ormas-ormas keagamaan) harus disambut supaya komunikasi antara pemerintah dan masyarakat bisa dilakukan secara baik," kata Buya Anwar.

Ia menyampaikan, bila jalinan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat baik maka akan menghasilkan hal-hal yang dapat bermanfaat bagi perkembangan kehidupan keagamaan di Indonesia ke depan. 

Maka silaturahim Menag dan Wamenag dengan ormas-ormas keagamaan sangat penting. Karena banyak isu-isu yang harus diselesaikan oleh Menag baru, misalnya tentang masalah radikalisme.

Sekretaris Jenderal MUI ini mengatakan, harus dijelaskan definisi radikalisme dan pemahaman tentang radikalisme. Maka Kemenag harus menyelesaikan definisi dan pemahaman tentang radikalisme terlebih dahulu sebelum membuat program-program untuk menghadapi gerakan-gerakan radikal.

"Sebab (isu radikalisme) ini bisa menyebabkan kontroversi, maka harus hati-hati, apalagi kata radikalisme itu agak tendensius karena lebih banyak dan ditekankan kepada umat Islam, ini bisa menimbulkan gesekan," ujarnya.

Ia mengingatkan, jika terjadi gesekan-gesekan di antara umat beragama, dikhawatirkan Menag akan sulit bekerja karena sibuk oleh gesekan-gesekan yang terjadi. Oleh karena itu, Buya Anwar menyambut gembira gagasan dan rencana Wamenag yang ingin menjalin silaturrahim dengan ormas-ormas keagamaan. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement