Kamis 03 Oct 2019 10:12 WIB

Sejarah Legislasi Hukum Islam Melalui Tarikh Tasyri

Inilah sepenggal sejarah lebislasi hukum Islam.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Subarkah
Salah satu kegiatan keseharian budaya Arab
Foto:

Disamping itu, sisa-sisa ajaran Yahudi masih menyebar di beberapa wilayah bagian utara Jazirah Arab seperti Yastrib. Mereka juga memiliki warisan dan peninggalan yang berupa keyakinan. Adapun orang-orang Arab mayoritas mereka berasal dari pelosok padang pasir dan bersatu di bawah aturan kabilah yang mengatur adat istiadat serta warisan orang-orang sebelum mereka.

"Mereka dipimpin oleh para kepala suku yang bertugas sebagai penengah di saat terjadinya perselisihan," kata Manan.

Syekh Manna mengatakan, sebagian orang Arab yang tinggal di perkotaan seperti Makkah, Yastrib (Madinah), Thaif ada bercocok tanam dan berprofesi sebagai produsen. Mereka ini adalah dari kalangan Quraisy yang dikenal ahli berdagang sehingga mereka sangat layak menentukan kode etik dalam urusan harta dan hubungan perdagangan.

Ketika itu, orang-orang Arab tidak menutup diri dari budaya yang ada di negara sekelilingnya. Bahkan perseteruan Abadi antara Persia dan Romawi memberi efek positif kepada mereka, sehingga Persia dan Romawi menjadi penolong bagi mereka dalam memukul mundur serangan orang-orang Baduy atas mereka.

Persia membangun pemerintah Hirah di tepian sungai Furot dan menjadikan Amr bin Adiy sebagai pemimpin untuknya. Raja terakhir yang memimpin Hira adalah Nu'man bin Mundzir Al Khamis, suami dari Hindun, yang memiliki julukan Abu Qabus, sahabat dari seorang jenius bernama Adz-Dzubyani. Khosrau pernah marah kepadanya lalu memasukkannya ke dalam penjara hingga ia wafat sekitar tahun 602 Masehi.

Penduduk Arab yang bertempat tinggal di Hirah terpengaruh oleh peradaban Persia, sebagaimana orang-orang Ghassaniyah terpengaruh oleh peradaban Yunani dan paham keagamaan Romawi. Dan mereka memiliki hubungan kuat dengan orang-orang Arab yang tinggal di jantung Jazirah Arab.

"Di sinilah ajaran-ajaran Yahudi mulai memasuki negara Arab mereka menjadikan beberapa daerah sebagai pusat operasi mereka," katanya.

Meskipun orang-orang Arab telah mewarisi sebagian ajaran Nabi Ibrahim dan Ismail AS, tabiat kasar yang mereka miliki tetap menjadikan mereka kokoh dalam menghadapi fenomena kebudayaan tersebut. Hal ini disebabkan oleh maraknya kebodohan dan kesyirikan diantara mereka, dan kehidupan mereka penuh dengan pembusukan dan keributan.

"Ibnu Khaldun berkata tentang mereka kebiadaban kelompok yang hobi merampok dan berbuat kerusakan memiliki metode tersendiri dalam beroperasi," katanya.

Inilah kondisi Arab secara khusus dan dunia secara umum sebelum diutusnya Nabi Muhammad SAW, di mana keburukan dan marabahaya merajalela di antara manusia, yang sering munculnya sikap sewenang-wenang, kezaliman kerusakan, dan kesengsaraan. Di tengah kondidi kehidupan yang mencekik tersebut, terdengar dari jantung kota Makkah suara lantang yang berbunyi "Laa Ilaha Illallah" suara lantang sebut adalah suara Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad adalah orang yang dipilih oleh Allah untuk mengemban tugas agar memberi petunjuk bagi akal akal yang tersesat menuju kepada cahaya keimanan, dengan akidah yang benar, membuka jalan-jalan menuju ilmu yang bermanfaat, dan mengajarkan sifat adil yang dapat menghancurkan tali-tali kelaliman dan kekuasaan.

 

Hal tersebut memberikan pesan kepada seluruh manusia bahwa dakwah beliau bersifat manusia dan mengajak mereka dengan berbagai jenis dan warna kulitnya untuk bergabung di bawah Panji nya sesuai firman Allah Surah Al A'raf yat 158. "Katakanlah hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada semua."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement