REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Jawa Barat bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI). Mereka menggelar Pelatihan Ambulans Gawat Darurat (AGD) di Aula Multazam Gedung Islamic Centre Bekasi pada Selasa (31/7).
"Kegiatan ini kami lakukan untuk kesiapsiagaan dalam situasi kegawat daruratan dan kebencanaan," kata Ketua Panitia Pelatihan AGD, Faisal melalui pesan tertulis kepada Republika.co.id, Rabu (1/8).
Faisal mengatakan, pelatihan AGD adalah upaya untuk menciptakan kesiapsiagaan bencana. Tujuannya untuk mengurangi risiko dan dampak dari bencana. Salah satunya supaya korban bencana tidak terlambat di tangani atau salahnya penanganan medisnya.
Menurutnya, seringkali dalam menangani korban bencana atau kecelakaan, masyarakat yang membantu tidak paham prosedur yang harus dilakukan sebelum medis ataupun paramedis sampai ke lokasi. Akibatnya bisa mengakibatkan terjadinya kematian.
"Kegiatan pelatihan AGD ini merespons kemungkinan banyaknya bencana di tahun 2019 serta tingginya angka kecelekaan lalu lintas di Indonesia," ujarnya.
BNPB merilis data akan ada 2.277 bencana yang terjadi selama 2019. Polri merilis data sepanjang 2018, setiap harinya terjadi 80 orang meninggal karena kecelakaan lalu lintas.
Faisal mengatakan, sebanyak 37 peserta mengikuti pelatihan itu. Mereka berasal dari berbagai instansi di antaranya Baznas, PSC 119 Kabupaten Bekasi, Kemenkes dan Cahaya Foundation. Juga diikuti beberapa mahasiswa, perawat, dan dokter.
"Para peserta pelatihan AGD minimal bisa mengetahui apa yang harus dilakukan saat mendapati pasien atau korban bencana atau kecelakaan," ujarnya.