Kamis 04 Apr 2019 20:20 WIB

Mumtaz Mahal Pendamping Setia

Mumtaz selalu mendampingi suaminya, Shah Jahan.

Taj Mahal
Foto:

Khan menuturkan, hubungan lebih dalam memang terwujud antara Shah Jahan dan Mumtaz Mahal. Apalagi, Mumtaz dianggap sebagai perempuan yang baik hati. Bahkan, selama Mumtaz masih hidup, banyak gubahan puisi yang mengungkapkan kecantikan, keanggunan, dan kebaikan hatinya.

Mumtaz adalah pendamping paling dipercayai suaminya. Ia menemani Shah Jahan bepergian ke wilayah kekuasaan Mughal. Saking besarnya kepercayaan kepada Mumtaz, Shah Jahan memberikan stempel kerajaan, Muhr Uzah, kepada dirinya. Koch mengatakan, Mumtaz digambarkan pula sebagai istri yang sempurna.

Menurut dia, Mumtaz tak memiliki ambisi pada kekuasaan politik. Sangat berbeda dengan bibinya, Nur Jehan. Namun, ia sangat berpengaruh pada diri Shah Jahan, termasuk menyangkut nasib warga miskin. Di sisi lain, ia juga suka berlibur dengan menikmati pertunjukan gajah.

Tak jarang, ia menghabiskan waktu di taman yang ada di tepi sungai di Agra. Meski Mumtaz sering melahirkan, ia selalu mendampingi suaminya bepergian. Tak terkecuali, ke medan pertempuran untuk menumpas pemberontakan. Hampir dalam keadaan apa pun, ia berada di sisi suaminya.

Aktivitas kemanusiaan Mumtaz sangat melegenda. Dengan izin dari suaminya, ia membelanjakan uang untuk membantu warga miskin. Ia pendengar yang baik. Ia selalu mendengarkan keluh kesah masyarakatnya dan berupaya untuk menyelesaikan permasalahan mereka.

Dengan bantuan Sati-un-Nisa, yang merupakan tutor anaknya, Jahanara, ia memanfaatkan tanah, perhiasaan, dan uang yang ada pada dirinya untuk kepentingan fakir miskin. Seperti perempuan Mughal lainnya, Mumtaz memiliki kepiawaian dalam menyusun puisi. Ia pun pelindung ilmuwan dan seniman.

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement