Senin 04 Mar 2019 18:18 WIB

PT Islam Diminta Konsisten Pelihara Kualitas Kehidupan Islam

PT Islam harus mampu mengajarkan cara beragama dengan dilandasi rasa.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memberikan sambutan pada acara Peluncuran Seleksi Prestasi Akademik Nasional dan Ujian Masuk Perguruaan Tinggi Keagamaan Islam Negeri Tahun 2019 (SPAN-UM PTKIN 2019) di Jakarta, Rabu (23/1).
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memberikan sambutan pada acara Peluncuran Seleksi Prestasi Akademik Nasional dan Ujian Masuk Perguruaan Tinggi Keagamaan Islam Negeri Tahun 2019 (SPAN-UM PTKIN 2019) di Jakarta, Rabu (23/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta seluruh Perguruan Tinggi Islam di Indonesia menjadi garda terdepan untuk menjaga dan mengembangkan prinisip moderasi dalam beragama di Tanah Air.

"Moderasi dalam beragama adalah suatu yang niscaya. Cara kita beragama berorientasi pada aktualisasi dari pemahaman Islam tetap bisa dijaga di jalur yang moderat, tidak berlebihan, tidak ekstrem," kata Menteri Lukman saat meresmikan Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Senin (4/3).

Moderasi beragama, menurut Menag, perlu terus digaungkan mengingat fenomena disrupsi saat ini tidak hanya menyentuh aspek teknologi, melainkan telah merambah pada persoalan agama.

Dengan adanya disrupsi agama, lanjut dia, agama yang sejatinya hadir untuk menjaga harkat dan martabat kemanusiaan justru disalahgunakan untuk merendahkan sesama manusia.

"Tidak hanya melontarkan ucapan yang bertolak belakang dengan ajaran agama tetapi diwujudkan dalam bentuk kekerasan atas nama agama serta merendahkan bahkan meniadakan eksistensi sesama manusia. Ini terjadi di banyak belahan dunia," kata dia.

Menghadapi tantangan itu, ia meminta seluruh Perguruan Tinggi Islam baik UIN, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), maupun Istitut Agama Islam Negeri (IAIN) konsisten memelihara kualitas kehidupan Islam, tidak hanya di Tanah Air, namun juga di level dunia.

Pergurian tinggi Islam, tambah Menag, juga harus mampu mengajarkan cara beragama dengan dilandasi rasa. Tanpa memiliki rasa, beragama menjadi sangat formalistik, kaku, cenderung fragmentatif, dan tidak memanusiakan manusia sehingga melenceng dari watak dasar agama itu sendiri.

"Maka sekali lagi saya meminta perguruan tinggi Islam bisa lebih proaktif merespons kenyataan seperti ini. Saya ingin titipkan bagaimana secara bersamaan kita mengembangkan rasa, karena saya merasakan kita beragama tidak hanya kekurangan, namun kehilangan rasa," kata dia.

Pemerintah, menurut Lukman, selama ini telah secara serius dan fokus mengembangkan lembaga-lembaga pendidikam Islam di Tanah Air. Peresmian Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Kalijaga tersebut, menurut dia, menjadi bukti bahwa selama ini pemerintah tidak abai terhadap pengembangan kehidupan Islam.

"Kabar yang selama ini diangkat oleh beberapa pihak yang mengatakan bahwa pemerintah tidak memiliki komitmen terhadap pengembangan kehidupan kegamaan, apalagi kehidupan Islam, itu sama sekali tidak benar," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement