Rabu 07 Nov 2018 07:00 WIB

Susan: Islam Jaga Keseimbangan Nalar dan Kepekaan Spiritual

Islam mengajarkan perdamaian, persamaan, keadilan di tengah masyarakat.

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Susan Carland, wanita muslim yang menyumbangkan donasi dari setiap pesan kebencian kepada Islam
Foto:

Keluarga Susan merupakan penganut Nasrani yang cukup taat. Sejak kanak-kanak, Susan tumbuh sebagai pribadi yang cerdas dan berani mengaktualisasi diri. Ia senang menemukan hal-hal baru.

Uniknya, ketika menginjak masa remaja, intuisi spiritualnya justru tumbuh, alih-alih ikut dalam arus populer anak-anak sebayanya. Ia merasa, agama menyediakan tujuan bagi eksistensi dirinya dan manusia pada umumnya.

Dalam periode antara 1996 sampai 1998, Susan mulai giat mengumpulkan pelbagai informasi tentang agama-agama besar dunia, termasuk Islam. Untuk itu, dia cenderung mengandalkan jejaring internet untuk memperluas pergaulannya.

Pada era 1990-an, di Australia cukup populer ruang-ruang obrolan (chatrooms) daring. Di sanalah Susan berkenalan dengan beberapa perempuan Muslim yang sedang belajar di universitas yang sama dengan Susan di Australia. Di sela-sela kesibukan para kawan barunya itu dan Susan sendiri, pertemuan berlangsung dalam suasana hangat meski diselingi diskusi-diskusi tajam soal Islam.

Mulai dari sana, Susan membanding- bandingkan antara pelbagai stigma yang melekat pada Islam di satu sisi dan ajaran serta tradisi Islam sendiri di sisi lain. Hasilnya, menurut Susan, cukup mengejutkan.

"Saya menemukan, ternyata Islam mengajarkan perdamaian, persamaan, keadilan di tengah masyarakat. Islam juga menghendaki keseimbangan antara nalar dan kepekaan spiritual," ujarnya.

Selain itu, pergaulannya dengan lingkaran diskusi Muslim semakin memperluas cakrawala berpikirnya. Islam tidak menghendaki umatnya hidup dalam selubung-selubung eksklusif. Seseorang atau suatu kelompok dapat menjadi Muslim tanpa harus meninggalkan komunitas atau budaya asalnya.

Di dalam Alquran, Allah juga menegaskan bahwa keberagaman adalah fakta agar antar manusia dapat saling mengenal satu sama lain. Susan merasa, menjadi pemeluk Islam tidak menghalangi orang untuk menjadi seorang Australia, seorang terpelajar, atau identitas-identitas lainnya yang ikut berkontribusi dalam membangun kemanusiaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement