Sabtu 03 Nov 2018 06:24 WIB

Gerakan Shalat Memukau Hati Cassie

Awalnya Cassie mengaku tak bisa memahami arti gerakan tersebut

Mualaf
Foto:

Dia tak bisa menjelaskan perasaan yang dirasakannya saat itu. Rasanya seperti ada sesuatu yang membangunkannya dari tidur panjang. Sebuah perasaan yang luar biasa, bercampur antara sukacita, kedamaian, dan kejelasan.

Orang pertama yang Cassie beritahu setelah dirinya menjadi mualaf bukan adiknya, melainkan sang pasien. “Aku menemui dia, bahkan sebelum aku membuka mulut, dia menangis dan tersenyum kepadaku,” katanya.

Kemudian Cassie menghubungi saudaranya. Meski saudaranya tak merasa senang dengan keputusannya, dia mendukung Cassie.

Malang, satu pekan setelah Cassie memeluk Islam, sang pasien meninggal dunia dalam tidurnya. Cassie satu-satunya orang yang berada di samping pasiennya ketika dia meninggal. Cassie menyaksikan bagaimana dia meninggal dalam damai.

Selama ini, Cassie menganggap pasiennya seperti ayah. Seseorang yang membukakan pintu tentang Islam kepadanya. Cassie selalu berharap Allah memberikan tempat yang layak kepadanya. “Islam adalah agama yang selalu membuka pintu bagi mereka yang ingin masuk. Karena, Allah Maha Penyayang kepada hamba-Nya,” ujarnya tegas.

sumber : Oase Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement