Jumat 26 Oct 2018 05:30 WIB

Idris Tawfiq Menangis Mendengar Lantunan Ayat Suci Alquran

Tawfiq adalah seorang penulis Muslim Inggris terkenal.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Idris Tawfiq
Foto: Wikipedia
Masjid Muhammad Ali Kairo

Menjadi Muslim tidak terjadi begitu saja. Ada proses panjang yang harus dilalui, sehingga seseorang benar-benar mengimani keislamannya. "Saya memahami keberadaan Allah dan kebenaran Islam bukan melalui membaca buku, bukan melalui menonton program TV di saluran Islam, bukan dengan mendengarkan seorang syekh yang berceramah. Yang mengantarkan saya kepada Islam adalah seorang anak laki-laki di jalan di Mesir saat saya sedang berlibur. Dia menyapaku dengan assalamu alaykum (semoga keselamatan selalu datang kepadamu)," jelas dia.

Pada mulanya, ia memiliki pandangan negatif terhadap Islam. Baginya saat itu, Islam hanya identik dengan terorisme, hukum potong tangan, perilaku diskriminatif terhadap perempuan, dan berbagai keburukan lainnya.

Namun, pandangan itu mulai berubah ketika ia melakukan kunjungan ke Mesir. Di Negeri Piramida itu Idris Tawfiq menyaksikan ketulusan dan kesederhanaan kaum Muslimin dalam melaksanakan ibadah. Keislaman mereka terpancar dalam keramahan.

Ia melihat sikap umat Islam ternyata sangat jauh bertolak belakang dengan pandangan yang ia dapatkan selama ini.Menurutnya, Islam justru sangat lembut, toleran, sederhana, ramah, dan memiliki sifat keteladanan yang bisa dijadikan contoh bagi agama lain.

Di Mesir inilah, Tawfiq merasa mendapatkan kedamaian yang sesungguhnya.Awalnya hanya sebagai pengisi liburan, menyaksikan piramadia, unta, pasir, dan pohon palem. Namun, hal itu malah membawanya pada Islam dan membuat perubahan besar dalam hidupnya.

"Awalnya mau berlibur. Saya mengambil penerbangan carter. Dari Eropa saya mengunjungi beberapa pantai. Lalu, saya naik bis pertama ke Kairo, dan saya menghabiskan waktu yang paling indah dalam hidup."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement