Selasa 09 Oct 2018 17:51 WIB

MUI DKI Jakarta Diminta Perhatikan Empat Hal ini

Masyarakat banyak yang menaruh harapan tinggi pada MUI.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sambutan saat acara pembukaan Musyawarah Daerah Majelis Ulama Indonesia (Musda MUI) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 di Balaikota, Jakarta, Selasa (9/10).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sambutan saat acara pembukaan Musyawarah Daerah Majelis Ulama Indonesia (Musda MUI) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 di Balaikota, Jakarta, Selasa (9/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MUI Pusat Abdullah Jaidi meminta pengurus MUI DKI Jakarta untuk menjaga kepercayaan dari masyarakat. Masyarakat banyak yang menaruh harapan tinggi pada MUI. Bahkan tidak sedikit yang memiliki ekspektasi berlebihan.

Ekspektasi itu diantaranya berharap MUI bisa melakukan program-program operasional dan melakukan tindakan terhadap suatu kelompok yang dianggap melakukan penyimpangan khususnya dalam hal agama.

Ekspektasi tinggi dari masyarakat ini dinilai merupakan salah satu indikasi bahwa MUI dipercaya oleh masyarakat. Ini terjadi karena selama berjalan MUI menjadi wadah pengkhidmatan umat yang moderat atau Islam Washatiyah.

MUI mampu merangkul semua unsur dan bekerjasama dengan semua pihak, tak lupa peka terhadap permasalahan yang ada di masyarakat. Terakhir ia berpesan agar MUI selalu berbenah diri. Pembenahan diri perlu agar organisasi ini selalu sehat dalam memenuhi kriteria sehat dan mampu menjalankan roda organisasi.

"Ada empat standar yang perlu dipahami oleh pemimpin. Pertama ada program kerja yang jelas, lalu ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang memadai, ketersediaan anggaran yang memadai, dan efektifitas kinerja," ucap Ketua MUI Pusat ini.

Empat hal ini dinilai adalah hal standar jika ingin mengelola sebuah organisasi. Salah satu yang berat adalah di bidang anggaran. Karenanya, keterlibatan pemerintah daerah utamanya tidak bisa dihindari.

MUI bukan hanya wadah dalam melakukan pengkhidmatan kepada umat, tetapi juga mitra pemerintah. Kerja sama pun dibutuhkan dalam menjalankan dan mewujudkan amal maruf nahi mungkar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement