Selasa 09 Oct 2018 06:25 WIB

Pauline Pan Pahami Makna dan Pesan Jilbab

Jika tak memeluk Islam, wanita ini mengaku takut akan azab Allah.

Mualaf tengah berdoa (ilustrasi)
Foto:

"Ketika pertama kali menjadi seorang Muslim, dia menyadari harus menutup aurat. Saya pikir itu kuno karena terkesan meremehkan gaya hidup masa kini. Persepsi saya adalah bahwa ada keluarga Muslim tradisional yang merasa bahwa perempuan mereka perlu ditutup-tutupi dan Muslim yang lebih liberal, moderat, dan 'modern' yang berpakaian oke seperti perempuan 'biasa'. Dan, saya bertekad untuk menjadi yang terakhir, jelasnya.

Namun, ketika memahami makna dan pesan dari jilbab, dan mulai berteman dengan hijabi muda modern, cerdas, mandiri, dan sederhana, dia menemukan keindahan eksotis dalam busana Muslimah.

Dia berpikir tentang mengenakan jilbab untuk waktu yang lama, tetapi tidak pernah menemukan keberanian untuk akhirnya memakainya. Kemudian, pada bulan Juni tahun 2013, dia mengalami kesulitan yang akhirnya memantapkan keinginan untuk mengenakan jilbab.

Orang-orang sering mengatakan, seseorang bergerak lebih dekat kepada Tuhan di saat krisis dan ini benar-benar nyata baginya. Di masa kesusahan, jilbab yang baru disulam, bersama dengan doa harian, memberi rasa nyaman yang sangat dibutuhkan.

Namun, perubahan tidak selalu mudah dan ini terutama berlaku bagi seorang yang berpindah agama dan hidup baru dengan keluarga non-Muslim. Saya sangat beruntung memiliki orang tua yang terbuka.Ketika saya menjadi seorang Muslim, ada sangat sedikit perlawanan dari ibu dan ayah saya," jelasnya.

Ibunya berhenti memasak apa pun yang mengandung daging, dan ayah hanya ingin tahu tentang beberapa praktik (bagaimana dan di mana harus melakukan shalat, misalnya). Adik perempuan lebih mudah diyakinkan karena 14 tahun lebih muda, dia mengidolakan Pauline dan memiliki banyak teman Muslim yang dia kagumi.

Sebelum menerima Pauline mengenakan jilbab, ibunya memberikan pilihan. Dia menertawakannya dan tidak pernah berpikir akan bertahan selama lebih dari beberapa hari. Dia mengatakan, betapa konyolnya hal itu dan memberi tahu betapa memalukan baginya di depan teman-teman. Dia memerintahkan untuk memakainya, tetapi hanya ketika tidak berada di dalam pandangannya.

Setelah itu, ibunya tidak lagi mengomen tari jilbab yang dikenakannya dan pergi keluar untuk makan malam atau belanja.Hingga akhirnya mereka memahami pilihan hidup Pauline. Bahkan, keduanya mendukung Pauline mengenakan jilbab kadang-kadang ketika memakainya, dia bahkan menawarkan untuk membantu mengatur semua pin hijab.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement