Selasa 02 Oct 2018 16:24 WIB

Tlemcen, Ibu Kota Kebudayaan Islam

Tlemcen mendapat pengaruh peradaban Islam dari Andalusia hingga Turki Usmani.

Tlemcen
Foto:

Perubahan yang sangat pesat di wilayah tersebut terus terjadi. Kondisi ini terlihat mulai abad ke-13 hingga abad ke-16. Saat itu, dinasti yang menguasai Tlemcen adalah Dinasti Zianides yang didirikan oleh Yagmorachen.

Kekuasaan atas Tlemcen kemudian diteruskan oleh Abu Zain Othmane, Abou Ziane I, dan Abou Tachfine. Dalam masa ini, pengelolaan Kota Tlemcen berlangsung lebih modern. Pada 1236 Masehi, dinasti itu membangun masjid agung di pusat kota.

Hingga saat ini, masjid tersebut masih berdiri kokoh dengan menara persegi empat. Bagian dalam masjid dipenuhi tiang dengan bentuk kubah poligon. Bangunan ini menjadi salah satu landmark Tlemcen dan banyak dikunjungi orang yang ingin melihat masa lalu kota tersebut.

Masjid agung Tlemcen juga memiliki mihrab dengan ornamen yang sangat kuat dipengaruhi warna seni Andalusia. Bentuk desain interiornya juga mirip dengan Masjid Kordoba. Corak dominan dari bangunan mihrab itu merupakan gabungan bentuk mawar dan pohon palem.

Dinasti tersebut juga membangun seluruh kompleks administrasi di pusat pemerintahannya yang berada di wilayah Mechoar. Wilayah ini berada di pusat Kota Tlemcen dan saat itu dikelilingi tembok tinggi atau benteng sebagai pelindung.

Sebagian bentengnya masih terlihat kokoh berdiri sampai sekarang. Namun, sebagian lainnya sudah runtuh atau berubah menjadi bangunan lain yang lebih modern. Satu lagi bangunan masjid yang juga monumental di Kota Tlemcen adalah Masjid Mansourah.

Masjid ini dibangun oleh Sultan Abou Yacoub pada 1299 periode Merinide. Saat itu, wilayah Kota Tlemcen dikembangkan menjadi seluas 101 hektare. Seluruh wilayah Tlemcen ketika itu dikelilingi tembok yang sampai saat ini juga masih terlihat bekasnya.

Selain untuk menjaga wilayah dari serangan pihak asing, tembok tinggi ini juga berguna untuk mengontrol pergerakan seluruh warga Tlemcen. Saat itu, tembok yang mengelilingi Tlemcen dilengkapi dengan 80 menara dan empat pintu gerbang.

Dari abad ke-13, Tlemcen pun terus berkembang. Berbagai monumen dibangun sebagai saksi sejarah berdirinya kota tersebut. Pada abad belasan itu pula, Tlemcen mulai menjalin hubungan dagang dengan wilayah lain di Afrika dan juga sebagian wilayah Eropa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement