REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rumah Zakat menargetkan membangun 5.323 Desa Berdaya hingga tahun 2023, sebagai wujud pemberdayaan dalam cakupan wilayah desa di Indonesia. "Sebagai lembaga yang fokus mengelola zakat, infaq dan shadaqoh (ZIS), kami mengembangkan program Desa Berdaya untuk membantu masyarakat di desa," ujar Koordinator Desa Berdaya Foundation Deni Wahyudin di sela diskusi Desa Berdaya Regional Jatim di Surabaya, Selasa (24/4).
Per Maret 2018, kata dia, Rumah Zakat telah mampu mendirikan 1.085 Desa Berdaya di 28 provinsi di Indonesia. "Dari jumlah itu, 73 Desa Berdaya telah berdiri di Jatim. Target khusus di Jatim, 2018 ini berdiri 103 Desa Berdaya," ucapnya.
Menurut dia, program ini dilakukan melalui pendekatan terintegrasi, yakni pembinaan masyarakat, ekonomi, pendidikan, kesehatan, Iingkungan hingga kesiap-siagaan bencana. Tujuannya menumbuhkan kelembagaan lokal yang berdaya untuk mengatasi permasalahannya.
"Kemudian, dalam tiap tahap pendampingan ada anggaran yang dialokasikan, yaitu tahap pemula sebesar Rp 10 juta, tahap madya Rp 25 juta dan tahap berdaya sebesar Rp 50 juta," katanya.
Sementara itu, di regional Jatim, Rumah Zakat juga menginisiasi kerja sama dengan Pemprov Jatim dan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) peovinsi setempat. Bidang Sosial Budaya Bappeda Jatim Nana Fajar menyampaikan jumlah warga miskin dan pengangguran di Jatim terus menurun.
Untuk warga miskin, secara persentase per September 2017 sebesar 11,20 persen, turun 0,57 persen dibanding Maret 2017 yang mencapai 11,77 persen, sedangkan jumlah warga miskin pada Agustus 2017 sebanyak 4 persen, turun 0,21 persen dibanding Agustus 2016 yang mencapai 4,21 persen. "Kami gencar melakukan program dan kegiatan untuk menurunkan angka kemiskinan, salah satunya program Jalan Lain Menuju Mandiri dan Sejahtera (Jalin Mantra)," katanya