REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Menteri Agama Prof KH Nasaruddin Umar menegaskan, Indonesia kini memegang peran semakin strategis sebagai motor diplomasi perdamaian dunia. Pernyataan tersebut disampaikan dalam Seminar Internasional bertajuk “Indonesia’s Contribution to Contemporary Global Peace and Conflict Resolution” yang digelar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Senin (17/11/2025).
Dalam forum yang menghadirkan diplomat, akademisi, dan peneliti internasional tersebut, Nasaruddin menyoroti eskalasi konflik global mulai dari perang Israel-Palestina hingga Rusia-Ukraina yang terus menimbulkan korban sipil. Ia menilai akar konflik seringkali terletak pada kepentingan politik dan ekonomi, sementara agama hanya dijadikan alat pembenar.
“Indonesia, sebagai negara Muslim yang besar di dunia, memiliki modalitas besar untuk ikut serta menjaga perdamaian dunia sebagaimana amanat konstitusi,” ujar Nasaruddin dalam sambutannya.
Lihat postingan ini di Instagram
Nasaruddin menjelaskan, kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif memungkinkan Indonesia berperan sebagai pihak netral namun tetap aktif mendorong penyelesaian damai. Netralitas tersebut, kata dia, justru melahirkan kepercayaan dari berbagai pihak dan memperkuat posisi Indonesia sebagai juru bicara perdamaian.
Dalam konteks konflik Israel-Palestina, Nasaruddin menegaskan isu tersebut tidak pernah surut dari perhatian masyarakat Indonesia sebagai wujud solidaritas kemanusiaan dan ukhuwah Islamiyah. Ia menyoroti langkah Presiden Prabowo Subianto yang secara terbuka memperkuat diplomasi Indonesia di tingkat global.




