Senin 29 Jan 2018 16:22 WIB

Warisan Sang Penguasa

Shah Jahan membangun Taj Mahal demi mengenang istri keduanya

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Taj Mahal
Foto: Pawan Sharma/AP
Taj Mahal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Beberapa peninggalan Shah Jahan adalah Masjid Jama di Delhi, Masjid Mutiara di Agra, dan Taman Shalimar di Lahore. Taj Mahal merupakan karya arsitektur warisannya yang paling penting.

Bangunan fenomenal yang berdiri di Agra ini termasuk keajaiban dunia. Setiap tahun, sekitar tujuh juta orang wisatawan datang ke India untuk menyaksikan lang sung keindahannya.

Shah Jahan mem bangun Taj Mahal demi mengenang istri keduanya, Arjumand Banu Begum alias Mumtaz Mahal.Shah Jahan sudah mengenalnya sejak masih anak-anak. Keluarga mempelai perempuan itu telah mengabdi pada istana Mughal sejak era Sultan Akbar.

Dari pernikahan ini, Shah Jahan dikaruniai 14 orang putra-putri. Istri yang paling dicintainya itu wafat setelah melahirkan anak bungsunya, Gauhara Begum.Saat itu, Mumtaz Mahal sudah ber usia 37 tahun.Sebelum Taj Mahal dibangun, jasad sang ratu Kesultanan Mughal itu disemayamkan di taman makam Zainabad, dekat Sungai Tapti.

Taj Mahal berdiri di atas lahan seluas 17 hektare di Agra. Bangunannya terbuat dari bahan dasar marmer putih.Perancangnya merupakan arsitek resmi Kesultanan Mughal yang berdarah Persia, Ahmad Lahori.

Tidak kurang dari 20 ribu seniman dipekerjakan untuk menyempurnakan kompleks Taj Mahal, termasuk deretan taman, sebuah masjid, kolam air, serta rumah penginapan di sekitarnya. Dari bentuk gerbang iwan, kubahnya yang setengah bola, serta empat buah menara di sekelilingnya, tampak ciri khas seni arsitektur Persia.

Sejak kematian Mumtaz Mahal, kondisi psikologis Shah Jahan terus merosot.Dia tidak lagi cakap memimpin. Anak- anaknya kemudian saling berperang satu sama lain demi mendapatkan takhta.

Di masa akhir hidupnya, sultan Mughal kelima ini mendekam di Benteng Agra akibat intrik politik istana. Ironisnya, yang menjadikannya tahanan adalah salah seorang anaknya sendiri, Aurangzeb.

Setiap hari di kamar tahanan, Shah Jahan hanya bisa memandangi Taj Mahal dari jendela, membayangkan wajah istrinya tercinta, Mumtaz Mahal. Pada 1666 dia menghembuskan napas terakhir. Jasadnya dikebumikan bersebelahan dengan makam istrinya itu di lantai bawah Taj Mahal.

 

(Baca: Shah Jahan Jadikan Mughal Pusat Peradaban yang Unggul)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement