Senin 29 Jan 2018 11:33 WIB

Wafatnya Sultan Akbar dan Lunturnya Pengaruh Mughal

Perebutan kekuasaan jadi pemicunya.

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Masjid Shah Jahan di Distrik Thatta, Provinsi Sindh, Pakistan.
Foto: Wikipedia.org
Masjid Shah Jahan di Distrik Thatta, Provinsi Sindh, Pakistan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Setelah Sultan Akbar wafat dalam usia 63 tahun, anak laki-lakinya kemudian naik ke tampuk kekuasaan.Pada 1605, Muhammad Salim, demikian namanya, menjadi penguasa keempat Kesultanan Mughal.

Tiga tahun sebelumnya, dia sempat memberontak terhadap ayahnya itu, tetapi kemudian dimaafkan.Gelarnya adalah Jahangir, yang berarti `penakluk dunia.' Secara umum, Jahangir melanjutkan kebijakan Sultan Akbar yang penuh toleransi, kecuali saat berhadapan dengan separatis yang dipimpin anaknya, Khusrau, sehingga memusuhi kaum Sikh di Punjab.

Pernikahannya dengan Nur Jahan pada 1611 menyebabkan budaya Persia larut ke da lam Kesultanan Mughal. Beberapa sumber menyebutkan, Jahangir begitu terpesona pada ratu Persia itu sampai-sampai me rencanakan pembunuhan atas suaminya pada 1607.

Saat menjadi salah seorang istri Jahangir, Nur Jahan aktif dalam pemerintahan sehingga memancing sinisme di lingkungan istana. Campur tangan Nur Jahan, misalnya, sebagaimana tampak pada koin pe rak rupee yang berlaku masa itu, yakni memuat namanya di samping nama Jahangir. Adapun pasangan suami istri itu tidak dikaruniai anak.

Sejak menikah dengan Nur Jahan, Jahangir tidak begitu menjaga wibawanya.Setiap malam, penguasa Mughal ini suka menenggak minuman keras. Satu hal yang menaikkan popularitasnya adalah kecintaannya pada kesenian. Dia membangun galeri serta membuat katalog untuk lukisan-lukisan koleksi kerajaan.

Diplomasi budaya Kesultanan Mughal dengan para utusan dari Barat, utamanya Inggris dan Portugis, berlangsung via pertukaran lukisan karya maestro masing-masing. Pada masa pemerintahannya, kongsi dagang Inggris untuk pertama kalinya dapat mendirikan perwakilan di India. Sejak saat itu, ekspansi Eropa atas Anak Benua India berlangsung pesat melalui jalur maritim.

Pada akhir hayat Jahangir, empat orang putranya saling berebut dominasi kekuasaan. Kerajaan yang ditinggalkannya larut dalam perpecahan di kalangan elite.

 

(Baca dulu: Sejarah Awal Berdirinya Imperium Mughal)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement