Ahad 01 Oct 2017 10:59 WIB

DD Rangkul Ibu Hamil dan Anak Pengungsi Rohingya

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
Relawan Dompet Dhuafa sedang melakukan pertolongan kepada para pengungsi Rohingya
Foto: dok. Dompet Dhuafa
Relawan Dompet Dhuafa sedang melakukan pertolongan kepada para pengungsi Rohingya

REPUBLIKA.CO.ID, BANGLADESH -- Akibat tragedi kemanusiaan yang terjadi di Rakhine, Myanmar, Muslim Rohingya terpaksa mengungsi ke Bangladesh. Di antara, para pengungsi itu tidak sedikit ibu-ibu yang hamil dan anak-anak yang hidup serba keterbatasan.

Salah seorang ibu hamil, Hafsa adalah salah satunya. Hafsa terusir dari tanah kelahirannya bersama 10 keluarganya. Di usia 17 tahunnya, Hafsa tengah mengandung anak pertamanya dan tinggal di kamp pengungsian di Cox's Bazar tanpa selimut dan pakaian hangat yang layak.

Karena itu, Dompet Dhuafa (DD) merangkul dan memberi dukungan moril dan materil kepada ibu hamil dan anak-anak pengungsi Rohingya tersebut. "Kami dari DD dan tim kemanusiaan lainnya yang mendapat dukungan penuh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kembali bergerak untuk melakukan pengecekan kepada ibu-ibu pengungsi yang tengah mengandung," ujar aktivis kemanusiaan DD Bidang kesehatan untuk pengungsi Rohingya, dr Rosita Rivai dalam keterangan tertulisnya, Ahad (1/10).

Menurut Rosita, seetidaknya terdapat 20 ibu hamil di pos pengungsian dengan berbagai kondisi fisik maupun psikologis yang kritis. Menurut dia, pengecekan dan pendampingan ke depannya untuk ibu hamil di pengungsian sangatlah penting demi menjamin persalinan yang sehat bagi si ibu dan bayinya. "Ini menjadi salah satu fokus program Dompet Dhuafa untuk mereka," ucap Rosita.

Hampir semua ibu hamil itu berharap bisa menjalani kehidupan yang lebih baik saat bayinya lahir nanti dan menjadi pembawa berkah bagi semua saudaranya yang tengah menjadi korban konflik. Menurut laporan, enam bulan terakhir tercatat 150 bayi etnis Rohingya lahir di Kamp pengungsian setiap bulannya.

Selain melakukan pengecekan kesehatan dan kandungan, tim kemanusiaan DD juga membagikan paket hygine kit dan baby kit. Karena, kebersihan dan kesehatan ibu hamil juga begitu penting bagi kelanjutan kedepannya.

Sinergi penuh tim kemanusiaan Dompet Dhuafa, IDI, dan organisasi kemanusiaan lainnya tentu menjadi salah satu harapan kuat para pengungsi untuk kehidupan yang lebih baik. "Atas uluran kebaikan kita semua, semoga bayi-bayi yang tengah berada di kandungan ibu-ibu tangguh Rohingya terlahir sebagai pembawa keberkahan dan kedamaian," kata Rosita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement