Senin 05 Jun 2017 12:46 WIB

Isa Graham: Saya Ingin Menjadi Mualaf Seperti Abu Bakar

Mualaf (ilustrasi).
Foto:

Penemuan hari itu membawa Brent pada sebuah misi pembuktian. “Aku bertekad menemukan pernyataan Injil yang akan mampu menjawab pernyataan Alquran. Dan, Brent menemukannya. Sayang, jawaban itu sama sekali tak mendukung doktrin agamanya dan justru membenarkan Alquran.”

Dalam Injil Yohanes 3:16, mi salnya, tulis Brent dalam artikel “My Passion for Jesus Christ” (muslimmatters.org) disebutkan tentang anak Tuhan dan kehidupan abadi bagi siapa pun yang memercayainya. “Jika kita terus membaca, kita akan bertemu Matius 5:9 atau Lukas 6:35 yang menjelaskan bahwa sebutan ‘anak Tuhan’ tidak hanya untuk Yesus,” katanya.

Brent menambahkan, baik da lam teks Perjanjian Baru dan juga Perjanjian Lama, Injil menggunakan istilah “anak Tuhan” untuk menyebut orang yang saleh. “Dalam Islam, kita menyebutnya muttaqun (orang-orang yang bertakwa),” jelas Isa.

Dalam pencarian yang semakin dalam, Brent menemukan bahwa ayat terbaik yang dapat membuktikan doktrin trinitas telah dihapuskan dari Injil. “Ayat itu dulu dikenal sebagai Yohanes 5:7 dan kini secara universal diyakini sebagai sebuah ayat sisipan yang penah secara sengaja ditambahkan oleh gereja,” terang Brent yang kemudian menguraikan hasil pene litian seorang profesor peneliti Injil asal Dallas, Daniel B Wallace, tentang ayat tersebut.

Setelah mencapai kesimpulan yang sulit diterimanya itu, ia menemukan sebuah peringatan dalam Injil Perjanjian Lama. “... jika seseorang menambahkan (atau mengurangi) sesuatu kepada perkataan-perkataan ini maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.” (Wahyu 22:18-19)

“Ayat itu senada dengan pernyataan Alquran (al-Baqarah ayat 79),” tegas Brent.

Pertanyaan dalam otak Brent belum tuntas. Ia kembali bertanya-tanya, “Jika Injil dan Alquran sama-sama memastikan Yesus bukanlah seorang anak Tuhan, lalu siapa dia?”

Lagi-lagi, Brent menemukan banyak kesepakatan antara Injil dan Alquran. Melalui ayat masing-masing, kedua kitab yang diselaminya itu menegaskan kenabian Yesus. “Yesus diutus untuk menyeru umatnya pada keesaan Tuhan sebagaimana dilakukan para nabi dan rasul sebelumnya.”

Persoalan agama itu menjadikan Brent semakin kritis, yang menggiringnya pada berbagai pertanyaan besar tentang agamanya. Ia mempelajari berbagai agama lain. “Aku mencari tahu tentang beberapa agama, aku mempelajari paganisme dan aku tertarik pada Islam.”

Di mata Brent kala itu, Islam adalah agama yang sempurna. “Aspek ekonomi, peme rintahan, semua diatur dengan baik dalam Islam. Aku kagum pada cara Muslim memperlakukanku dan aku sangat kagum pada bagaimana Islam meninggikan derajat perempuan.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement